Kabar gembira datang dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Tim mahasiswa berbakat berhasil menemukan potensi luar biasa dari ekstrak daun rosemary (Rosmarinus officinalis L.) sebagai alternatif pengobatan gagal ginjal akut (GGA). Penemuan ini membuka secercah harapan baru bagi penderita GGA, mengingat selama ini penanganan penyakit tersebut masih terbatas pada terapi suportif tanpa adanya pengobatan spesifik yang efektif.
"Gagal ginjal akut adalah masalah kesehatan serius yang berpotensi fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Terapi yang ada saat ini lebih fokus pada mengatasi gejala dan komplikasi. Kami ingin menawarkan pendekatan inovatif berbasis herbal melalui penelitian ini," jelas Randika Taufiq Hari Nugraha, ketua tim peneliti UGM.
Menurut Randika, daun rosemary dipilih karena kandungan senyawa aktif seperti asam rosmarinat dan kuersetin. Senyawa-senyawa ini memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan kemampuan melindungi ginjal dari pembentukan kristal kalsium oksalat. Melalui serangkaian pengujian menggunakan Spektrofotometer UV-Vis, Kromatografi Lapis Tipis (KLT), dan uji DPPH, tim berhasil mengidentifikasi keberadaan senyawa fenolik dan flavonoid dalam rosemary. "Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan tersebut sangat berpotensi sebagai pelindung ginjal (nefroprotektor)," tambahnya.
Devi Vita Sari, anggota tim lainnya, menekankan bahwa kombinasi ketiga metode analisis tersebut memberikan bukti ilmiah yang kuat tentang potensi rosemary. Senyawa bioaktif yang ditemukan terbukti mampu menekan stres oksidatif, salah satu penyebab utama kerusakan ginjal. "Inilah pentingnya riset lintas bidang yang kami lakukan. Kami berharap penelitian ini dapat membuka jalan bagi pengembangan terapi berbasis bahan alam yang lebih efektif dan terjangkau," ungkap Devi.
Devi juga optimis bahwa penelitian ini akan memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat. Dengan dukungan pendanaan dari Simbelmawa serta bimbingan intensif dari dosen UGM, tim berharap hasil riset ini dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah dan menjadi langkah awal menuju uji klinis lebih lanjut. "Semoga temuan ini tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi benar-benar dapat menjadi solusi bagi pasien gagal ginjal akut di masa depan," pungkasnya.
Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) ini terdiri dari Randika Taufiq Hari Nugraha, Devi Vita Sari, Artha Maressa Theodora Simanjuntak, Frengki Prabowo Saputro Wijayanto, dan Evelyn Hartono. Mereka mendapatkan bimbingan dari dr. Nur Arfian, Ph.D., dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM.