Dugaan Mafia Jam Terbang, Garuda Indonesia Beri Tanggapan

Garuda Indonesia menanggapi tudingan adanya praktik jual beli slot penerbangan favorit atau prime time yang diduga melibatkan oknum di industri penerbangan nasional. Isu ini mencuat setelah seorang anggota Komisi VI DPR RI mempertanyakan mengapa Garuda Indonesia jarang terlihat pada jam-jam penerbangan yang paling diminati.

Direktur Niaga Garuda Indonesia, Reza Aulia Hakim, menjelaskan bahwa absennya Garuda pada jam terbang prime time berkaitan erat dengan ekspektasi publik terhadap kehadiran maskapai tersebut di waktu-waktu tersebut. Ia mengakui bahwa pengurangan jumlah armada pesawat telah menyebabkan penurunan frekuensi penerbangan ke berbagai destinasi. Hal ini, menurutnya, memicu persepsi bahwa Garuda Indonesia seolah menghilang dari jam-jam favorit.

Meski demikian, Reza menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jadwal penerbangan yang ada. Tujuannya adalah untuk memastikan kebutuhan transportasi udara masyarakat dapat terpenuhi dengan optimal. Ia juga meyakinkan bahwa proses pengajuan slot atau rute penerbangan saat ini mendapatkan dukungan penuh dan dijalankan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Sebelumnya, seorang anggota Komisi VI DPR RI mengungkapkan kecurigaannya terkait keberadaan mafia yang mempermainkan jam terbang. Kecurigaan ini muncul dari pengalamannya yang kesulitan menemukan penerbangan Garuda Indonesia pada jam-jam favorit. Ia bahkan mendengar informasi bahwa slot penerbangan dapat diperjualbelikan.

Anggota DPR tersebut menyatakan kesiapannya untuk membantu Garuda Indonesia memperjuangkan haknya untuk mendapatkan slot penerbangan yang ideal, jika memang terbukti ada praktik mafia yang menghalangi. Ia mendorong Garuda Indonesia untuk tidak ragu mengungkapkan jika ada indikasi praktik tersebut.

Scroll to Top