Pada hari Selasa, 23 September 2025, sebuah fenomena astronomi istimewa terjadi: equinox. Momen ini menandai posisi matahari yang tepat berada di atas garis khatulistiwa Bumi.
Kejadian ini membawa dampak langsung, yaitu panjang siang dan malam menjadi hampir sama di seluruh penjuru dunia. Equinox bukanlah peristiwa langka, melainkan siklus alam yang terjadi dua kali setiap tahun.
Apa Saja Dampak Equinox?
Equinox memicu beberapa fenomena menarik, di antaranya:
- Hari Tanpa Bayangan: Pada wilayah tertentu di sekitar khatulistiwa, saat equinox, bayangan benda akan menghilang sesaat saat tengah hari.
- Keseimbangan Siang dan Malam: Durasi waktu siang dan malam menjadi relatif sama di seluruh dunia.
- Pergantian Musim: Equinox menjadi penanda perubahan musim di belahan bumi utara dan selatan.
- Potensi Cuaca Ekstrem: Terkadang, equinox dapat memicu suhu tinggi atau cuaca panas yang signifikan.
Equinox terjadi secara rutin setiap tanggal 20-21 Maret dan 22-23 September. Setelah equinox Maret, matahari seolah bergerak ke utara hingga mencapai garis balik utara pada 21 Juni. Kemudian, matahari kembali bergerak ke selatan menuju khatulistiwa, hingga tiba saatnya equinox September.
Pergerakan semu matahari ini terus berulang setiap tahun, menjadi penyebab utama perubahan musim yang kita alami. Setelah equinox September, matahari tampak bergerak ke selatan hingga mencapai 23,5 derajat lintang selatan pada 22 Desember.