Kemenangan 2-0 atas Persija Jakarta di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, bagaikan oase di tengah gurun bagi PSM Makassar. Hasil positif itu seolah menghembuskan angin segar setelah serangkaian hasil kurang memuaskan.
Namun, dibalik kegembiraan tersebut, tersimpan masalah internal yang berpotensi menjadi bom waktu bagi tim Juku Eja. Kemenangan ini hanya menutupi luka yang menganga.
Euforia yang Semu
Kemenangan atas Macan Kemayoran adalah yang pertama setelah empat pertandingan tanpa meraih poin penuh. Para suporter larut dalam euforia, para pemain merayakan dengan semangat, dan pelatih Bernardo Tavares tak henti memuji perjuangan anak asuhnya.
"Ini kemenangan yang sangat penting," ungkap Tavares.
Sayangnya, kemenangan ini seolah mengaburkan fakta bahwa tim dalam kondisi yang kurang ideal. Persiapan pramusim yang kacau, keterlambatan bergabungnya pemain baru, hingga masalah tunggakan gaji menjadi ancaman nyata.
Pramusim di Tengah Kompetisi Sesungguhnya
Persiapan PSM menuju musim ini jauh dari kata ideal. Minimnya turnamen uji coba membuat kondisi fisik para pemain tidak merata.
"Kami seperti menjalani pramusim di tengah-tengah kompetisi," keluh Tavares.