Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina Guncang Italia, Desakan Pengakuan Negara Palestina Menguat

Gelombang demonstrasi melanda berbagai wilayah Italia, menuntut pemerintah untuk mengakui negara Palestina. Aksi unjuk rasa ini meningkatkan tekanan terhadap Perdana Menteri Giorgia Meloni, yang hingga kini enggan memenuhi seruan tersebut.

Unjuk rasa ini dipicu oleh pengakuan resmi Palestina oleh sejumlah negara seperti Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal, serta langkah serupa yang diperkirakan akan diambil Prancis di Sidang Umum PBB di New York.

Aksi protes di seluruh Italia mendesak pemerintah untuk menangguhkan hubungan dagang dan militer dengan Israel. Di Milan, demonstran merusak pintu kaca stasiun pusat kota dan membakar bendera Amerika Serikat di dekat konsulat Amerika, yang memicu respon polisi dengan gas air mata.

Penyelenggara aksi mengklaim bahwa lebih dari 30.000 orang ikut serta dalam demonstrasi di ibu kota. Aksi serupa menutup pelabuhan di Genoa, Livorno, dan Marghera, serta memblokir jalan raya di Bologna dan Tuscany.

PM Meloni mengutuk unjuk rasa tersebut sebagai tindakan "memalukan," dan menyatakan bahwa kekerasan tersebut tidak ada hubungannya dengan solidaritas dan hanya akan merugikan warga Italia.

Meloni menegaskan bahwa Italia mendukung solusi dua negara, namun berpendapat bahwa pengakuan Palestina "sebelum negara itu terbentuk" akan "kontraproduktif".

Italia tetap menjadi salah satu sekutu terdekat Israel di Uni Eropa, dengan alasan tanggung jawab historis, kerja sama keamanan, dan kebijakan luar negeri yang pro-Atlantik.

Majelis Umum PBB baru-baru ini menyetujui resolusi yang mendukung solusi dua negara antara Israel dan Palestina, meskipun ditentang oleh AS dan Israel.

Scroll to Top