"You and Everything Else": Drakor yang Mengajarkan Arti Putusnya Pertemanan

Drama Korea "You and Everything Else," yang tayang di Netflix, membuat saya merenungkan alasan di balik putusnya hubungan pertemanan, bahkan setelah terjalin bertahun-tahun. Awalnya, saya ragu untuk menonton drakor ini karena tidak terlalu menyukai genre romansa yang berlebihan. Saya lebih memilih drama dengan tema kehidupan sehari-hari (slice of life), meskipun berasal dari Korea Selatan.

Ketika melihat poster dan sinopsisnya, saya merasa "You and Everything Else" tidak menawarkan sesuatu yang baru. Teasernya pun mengesankan bahwa drama ini hanya mengangkat isu persahabatan biasa dengan bumbu cinta segitiga, mirip film "Soulmate" yang diperpanjang durasinya. Deskripsi trailernya yang menyebutkan salah satu tokoh akan meninggal, membuat saya khawatir akan sulit untuk move on, seperti setelah menonton drakor "Thirty-Nine".

Namun, rasa penasaran mengalahkan keraguan saya setelah melihat ulasan positif di media sosial. Terutama ulasan yang menyebutkan bahwa kedua tokoh utama, Eun-Jung (Kim Go-Eun) dan Sang Yeon (Park Ji Hyun), akhirnya memutuskan hubungan mereka—fenomena yang sering kita sebut sebagai cut off.

Drama Tentang Hubungan yang Kompleks

Saya melihat "You and Everything Else" sebagai drama dengan empat babak utama. Babak pertama memperkenalkan pertemuan Eun Jung dan Sang Yeon saat kecil. Keduanya memiliki karakter yang bertolak belakang, namun saling tertarik.

Konflik-konflik kecil mulai muncul di babak ini, tetapi terabaikan. Eun Jung merasa Sang Yeon beruntung memiliki keluarga utuh dengan kondisi ekonomi yang baik. Sementara itu, Sang Yeon merasa Eun Jung selalu dikelilingi cinta dan kasih sayang meskipun dalam keterbatasan.

Sang Yeon merasa ibunya lebih menyayangi kakaknya, bahkan membela Eun Jung dibanding dirinya. Hingga akhirnya, sebuah musibah menimpa keluarga Sang Yeon dan sebuah rahasia terungkap, yang selama ini tidak diketahui Eun Jung.

Kepergian Sang Yeon tanpa pamit menjadi awal babak kedua dan momen cut off pertama dalam hubungan mereka. Selanjutnya, kita melihat kehidupan Eun Jung dan perkembangan karakternya.

Eun Jung berhasil kuliah dan bertemu dengan seseorang yang mencintainya, meskipun tidak mudah. Saat mereka bertemu kembali, Sang Yeon masih tidak bisa terbuka dan memendam masalahnya sendiri. Harga dirinya membuatnya enggan terlihat lemah. Di sisi lain, Eun Jung dengan sabar menunggu Sang Yeon untuk bercerita dan siap membantu semampunya.

Refleksi Diri Melalui Karakter

Meskipun sebagian penonton membenci Sang Yeon dan memuji Eun Jung, saya merasa penulis dan sutradara ingin kita memahami sikap Sang Yeon. Ia harus berjuang sendirian untuk bertahan hidup.

Rasa iri dan kesalahpahaman sejak kecil membuatnya memutuskan hubungan dengan orang-orang yang disayanginya, termasuk Eun Jung. Ia tidak tahu cara menerima atau memberi cinta, yang akhirnya menyakiti dirinya sendiri. Seperti yang dikatakan Eun Jung kepada Sang Yeon, "Kesepianmu disebabkan olehmu sendiri."

Konflik antara keduanya semakin tajam di babak ketiga. Pacar Eun Jung menjadi goyah karena kehadiran Sang Yeon. Singkat cerita, Eun Jung memutuskan hubungan dengan Sang Yeon.

Kita sulit untuk memihak. Semakin kita mengikuti cerita dan memahami kehidupan Sang Yeon, kita semakin iba. "You and Everything Else" bukan sekadar drama cinta segitiga.

Di babak keempat, Sang Yeon benar-benar terlihat seperti "penjahat." Kita semua sepakat bahwa tindakan "pencurian" yang dilakukan Sang Yeon tidak bisa dibenarkan karena menghancurkan hidup Eun Jung.

Namun, rasa kemanusiaan kita kembali diuji. Alih-alih membenci Sang Yeon, kita justru ingin keduanya dicintai. Drama ini membuat kita bertanya: Mungkinkah kita memiliki hati seluas Eun Jung? Atau yakinkah kita tidak akan memilih jalan seperti Sang Yeon jika berada dalam posisinya?

Diperbarui pada 23 September 2025

Scroll to Top