Penemuan Amber Ekuador Ungkap Kehidupan Era Dinosaurus di Amazon

Sebuah penemuan luar biasa di wilayah hutan Amazon Ekuador telah membuka jendela ke masa lalu, mengungkap ekosistem yang kaya dan aktif dari Periode Kapur, sekitar 112 juta tahun lalu, ketika dinosaurus masih menguasai bumi. Amber, resin pohon yang membatu, ditemukan mengandung fosil serangga yang terpelihara dengan sangat baik, termasuk tawon, agas, lalat, kumbang, dan bahkan jaring laba-laba.

Amber ini berasal dari tambang dekat kota Archidona di Provinsi Napo, menjadikannya deposit amber terbesar dari era dinosaurus yang ditemukan di Amerika Selatan hingga saat ini. Hal ini sangat signifikan karena sebagian besar deposit amber utama lainnya ditemukan di Belahan Bumi Utara. Lokasi ini dulunya merupakan bagian dari Gondwana, benua purba yang luas yang kemudian pecah menjadi beberapa benua yang kita kenal sekarang.

Penemuan ini memberikan wawasan berharga tentang kehidupan di Gondwana, wilayah yang sebelumnya hanya memiliki sedikit data mengenai organisme yang hidup di sana. Serangga yang terperangkap dalam amber meliputi berbagai jenis agas – baik yang menggigit maupun yang tidak – serta kutu daun, tawon, lalat caddis, dan kumbang.

Kondisi pelestarian fosil-fosil ini sangat luar biasa. Eksoskeleton organisme kecil terlestarikan dengan sangat baik, bahkan terlihat seperti organisme yang baru mati di bawah mikroskop, meskipun usianya jutaan tahun. Resin pohon, yang kemudian menjadi amber, berfungsi untuk menjebak organisme yang hidup di sekitar pohon. Setelah terpapar udara, resin mengeras dan, jika terkubur di lingkungan bebas oksigen selama jutaan tahun, berubah menjadi amber.

Para ilmuwan percaya bahwa agas penggigit yang ditemukan dalam amber kemungkinan besar memakan darah dinosaurus yang hidup di wilayah tersebut pada masa itu. Selain itu, sisa-sisa tumbuhan yang membatu ditemukan di dekatnya, mengungkapkan bahwa tumbuhan berbunga (angiospermae) sudah ada dan mencakup sekitar 37% dari flora pada masa itu. Tumbuhan berbunga, yang kini menjadi kelompok tumbuhan terbesar dan paling beragam di dunia, pertama kali muncul selama Zaman Kapur.

Penemuan ini sangat penting karena membantu para ilmuwan memahami transisi dari hutan gymnospermae ke hutan modern yang didominasi oleh tumbuhan angiospermae. Dengan demikian, amber Ekuador ini membuka jendela yang unik ke masa lalu, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang evolusi kehidupan di Bumi selama era dinosaurus.

Scroll to Top