Asteroid 1998 KY26: Tantangan Baru Misi Hayabusa2

Misi Hayabusa2, yang sukses mengumpulkan sampel dari asteroid Ryugu, kini menghadapi tantangan baru yang lebih besar. Target selanjutnya, asteroid 1998 KY26, ternyata jauh lebih kecil dan berputar lebih cepat dari perkiraan semula.

Sebelumnya, asteroid 1998 KY26 diperkirakan berdiameter sekitar 30 meter. Namun, pengamatan terbaru mengungkapkan bahwa ukurannya hanya sekitar 11 meter, hampir tiga kali lebih kecil. Selain itu, periode rotasinya sangat cepat, hanya sekitar lima menit. Artinya, satu hari di asteroid ini berlangsung sangat singkat.

Perbedaan signifikan ini menimbulkan kesulitan tersendiri bagi misi Hayabusa2. Asteroid Ryugu, dengan diameter hampir 900 meter, relatif lebih mudah untuk dijadikan lokasi pendaratan. Hayabusa2 bahkan berhasil mendarat dua kali di Ryugu pada tahun 2019.

Ukuran 1998 KY26 yang sangat kecil dan rotasinya yang cepat membuat pendaratan langsung menjadi sangat berisiko. Tim astronom menggunakan Very Large Telescope (VLT) dan instrumen lainnya untuk mempelajari karakteristik asteroid ini lebih lanjut.

"Realitas asteroid ini benar-benar berbeda dari gambaran awal yang kami miliki. Satu hari di asteroid ini hanya berlangsung lima menit," ujar Toni Santana-Ros, peneliti dari Universitas Alicante.

Meski demikian, keberhasilan mempelajari objek sekecil ini dari Bumi membuktikan bahwa teknik yang digunakan dapat diaplikasikan untuk mempelajari asteroid kecil lainnya di masa depan.

Pertemuan Hayabusa2 dengan 1998 KY26, yang dijadwalkan pada tahun 2031, diperkirakan akan menjadi momen menarik dalam eksplorasi antariksa. Temuan ini juga diyakini dapat berpengaruh besar terhadap strategi eksplorasi asteroid berikutnya, termasuk pengembangan teknologi untuk penambangan asteroid.

Scroll to Top