Harga emas kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, didorong oleh permintaan aset safe haven dan spekulasi penurunan suku bunga oleh Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).
Pada hari Selasa (23 September 2025), harga emas global melonjak 0,47% dan mencapai US$3.763,82 per troy ons. Sempat menyentuh level intraday tertinggi di US$3.790,82 per troy ons, harga emas terus merangkak naik. Pada hari Rabu (24 September 2025) pukul 06.24 WIB, harga emas spot kembali menguat 0,11% ke level US$3.768,04 per troy ons.
Kenaikan harga emas didorong oleh ketidakpastian geopolitik yang memicu aliran dana ke aset-aset aman, serta ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga lanjutan oleh The Fed.
Meskipun Ketua The Fed, Jerome Powell, memberikan pernyataan tentang tantangan yang dihadapi bank sentral terkait inflasi dan pertumbuhan lapangan kerja, pasar emas melihat tidak ada perubahan signifikan dari sinyal yang diberikan sebelumnya.
Analis pasar di RJO Futures, Bob Haberkorn, menyatakan bahwa pidato Powell tidak cukup untuk membalikkan tren kenaikan harga emas. Para pedagang masih memperkirakan penurunan suku bunga AS pada bulan Oktober dan Desember, setelah The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin sebelumnya.
Fokus pasar saat ini tertuju pada rilis data Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang akan dirilis pada hari Jumat.
Selain itu, ketegangan geopolitik juga turut memicu kenaikan harga emas. NATO telah memperingatkan Rusia mengenai tindakan yang dianggap melanggar wilayah udara Estonia, dan menegaskan kesiapannya untuk menggunakan semua alat yang diperlukan untuk membela diri.
Minat beli yang kuat dari investor ETF, didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga, kekhawatiran independensi The Fed, dan perkembangan geopolitik, diperkirakan akan terus mendukung harga emas.
Bank Rakyat China (PBoC) dilaporkan memanfaatkan Bursa Emas Shanghai untuk mendorong bank sentral dari negara-negara sahabat untuk membeli dan menyimpan emas di dalam negeri.
Sementara itu, harga perak di pasar spot (XAG) pada hari Selasa (23 September 2025) turun 0,15% ke level US$44,01 per troy ons, mengakhiri tren kenaikan selama tiga hari berturut-turut. Namun, pada hari Rabu (24 September 2025) pukul 06.24 WIB, harga perak kembali menguat 0,08% ke level US$44,05 per troy ons.