Macron Desak Israel Akhiri "Perang Permanen" dengan Negara Tetangga

Presiden Prancis Emmanuel Macron, dalam pidatonya di Sidang Umum PBB, menyerukan Israel untuk mengakhiri siklus konflik berkepanjangan dengan negara-negara tetangganya. Seruan ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran global setelah agresi Israel di berbagai wilayah seperti Lebanon, Suriah, Yaman, Iran, dan Qatar, terutama sejak konflik di Gaza.

Setelah pengakuan resmi Prancis terhadap negara Palestina, Macron mendesak negara-negara lain untuk mengikuti langkah tersebut demi mewujudkan perdamaian. Menurutnya, perdamaian hanya dapat dicapai dengan memenuhi sejumlah syarat penting, termasuk:

  • Pembebasan sandera
  • Gencatan senjata
  • Stabilisasi Gaza
  • Demiliterisasi dan pembubaran Hamas
  • Pengakuan timbal balik antara kedua negara

Macron menekankan perlunya sebuah negara Palestina yang didemiliterisasi dan mengakui Israel, serta negara Israel yang mengakui negara Palestina. Dia menegaskan bahwa keamanan dan stabilitas Israel tidak mungkin terwujud jika terus-menerus terlibat dalam konflik dengan negara-negara tetangga.

Dukungan untuk ICC dan ICJ

Macron juga menyerukan dukungan internasional bagi Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mahkamah Internasional (ICJ) PBB. Seruan ini muncul setelah beberapa negara menolak surat perintah penangkapan ICC terhadap pejabat Israel dan Rusia terkait konflik di Gaza dan Ukraina. ICJ juga telah mengeluarkan perintah sementara kepada Israel terkait pencegahan genosida dan bencana kemanusiaan di Gaza, yang sayangnya belum dipatuhi.

"Mari kita dukung perjuangan ICC melawan impunitas. Biarkan perintah ICJ dilaksanakan; putusannya ditegakkan," tegas Macron. Dia menambahkan bahwa otoritas dan kekuatan hukum adalah harapan terbaik untuk menghentikan dominasi "yang kuat adalah yang benar".

Scroll to Top