Lebih dari 400 tokoh terkemuka Hollywood bersatu mengecam tindakan Disney yang menangguhkan acara "Jimmy Kimmel Live!". Aksi protes ini diwujudkan melalui surat terbuka yang diinisiasi oleh American Civil Liberties Union (ACLU), menyusul dugaan adanya tekanan dari pemerintahan Presiden Donald Trump.
Keputusan Disney untuk menghentikan sementara program talkshow tersebut diambil setelah komentar Jimmy Kimmel mengenai wafatnya aktivis sayap kanan, Charlie Kirk. ACLU, dalam suratnya, mengajak seluruh warga Amerika untuk bersama-sama mempertahankan hak kebebasan berpendapat.
Surat tersebut menegaskan bahwa upaya membungkam seniman, jurnalis, dan tokoh publik melalui ancaman merupakan serangan terhadap nilai-nilai kebebasan yang dilindungi konstitusi. Sejumlah nama besar seperti Jennifer Aniston, Meryl Streep, Tom Hanks, dan Selena Gomez turut membubuhkan tanda tangan mereka dalam surat terbuka ini.
Direktur Eksekutif ACLU, Anthony D Romero, menilai penangguhan acara Kimmel sebagai indikasi kembalinya era sensor yang menyerupai masa McCarthy di Amerika Serikat. Ia juga menyoroti tindakan pemerintah yang menekan perusahaan swasta untuk membungkam suara-suara kritis sebagai preseden buruk bagi kebebasan berbicara.
Kontroversi ini bermula ketika Kimmel, dalam monolognya, menyinggung insiden penembakan yang menewaskan Charlie Kirk. Ia menuduh pendukung Trump (MAGA) mencoba memanfaatkan kejadian tersebut untuk kepentingan politik mereka. Pernyataan ini memicu reaksi keras dari kalangan konservatif, termasuk Ketua Komisi Komunikasi Federal AS, Brendan Carr.
Carr menuduh Kimmel menyebarkan kebohongan dan mengancam akan mencabut izin penyiaran afiliasi ABC jika Disney tidak mengambil tindakan tegas. Tekanan ini kemudian diikuti oleh sejumlah stasiun afiliasi yang menolak menayangkan acara Kimmel. Nexstar bahkan menuntut permintaan maaf secara langsung dan donasi ke organisasi aktivis sayap kanan yang didirikan oleh Kirk.
Keputusan Disney untuk menangguhkan acara Kimmel menuai kecaman luas sebagai bentuk sensor yang melanggar kebebasan berpendapat. Tak hanya dari kalangan liberal, tokoh Partai Republik seperti Senator Ted Cruz juga menyuarakan keprihatinan. Aksi ini juga memicu protes dan seruan boikot terhadap Disney.