Pemerintah Kabupaten Gorontalo menunjukkan komitmen kuat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS. Langkah nyata diwujudkan dengan menyasar dunia pendidikan melalui program inovatif bertajuk "Guru Peduli AIDS".
Program ini diresmikan melalui Workshop Guru Peduli AIDS Tingkat Kabupaten Gorontalo Tahun 2025, yang dibuka oleh Wakil Bupati Gorontalo, Tonny S. Junus, di Aula Dinas Kesehatan. Kegiatan ini melibatkan 50 Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dari berbagai SMA, SMK, dan MA di seluruh Kabupaten Gorontalo.
Workshop ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo. Tujuannya adalah untuk memperkuat edukasi berbasis komunitas pendidikan, dengan melibatkan secara aktif para guru BK.
Wakil Bupati Tonny S. Junus menekankan bahwa penanganan HIV-AIDS memerlukan respon dari berbagai sektor, termasuk pendidikan. Guru, khususnya guru BK, memiliki peran penting dalam menanamkan kesadaran dan perilaku hidup sehat di kalangan pelajar. Menurutnya, guru tidak hanya bertugas menyampaikan ilmu, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial yang berpengaruh besar dalam membentuk karakter dan perilaku siswa terkait kesehatan reproduksi dan pencegahan HIV-AIDS.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendorong skrining dan edukasi sebagai bagian dari program pencegahan. KPA Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo diharapkan terus bersinergi agar kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin dan menjangkau lebih banyak sasaran, terutama generasi muda.
Sekretaris KPA Provinsi Gorontalo, Sabrin Panigoro, menjelaskan bahwa remaja usia sekolah merupakan salah satu kelompok rentan terhadap HIV-AIDS. Oleh karena itu, informasi yang tepat, terstruktur, dan berkelanjutan sangat dibutuhkan. Ia berharap para guru BK dapat menjadi perpanjangan tangan dalam menyampaikan informasi yang benar tentang HIV-AIDS kepada siswa dan komunitas sekolah. Edukasi harus dimulai dari lingkungan terdekat anak-anak.
Senada dengan itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Ivon Riyanto Abdullah, mengapresiasi workshop ini sebagai langkah progresif. Ia berharap kegiatan serupa dapat diperluas hingga ke tingkat guru SD dan SMP, serta menjangkau tenaga pendidik nonformal. Dinas Kesehatan terus mendorong kegiatan edukatif dan preventif secara masif, sebagai bagian dari misi besar untuk mencapai eliminasi HIV-AIDS di Kabupaten Gorontalo.
Melalui workshop ini, para peserta diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam membangun pemahaman yang benar tentang HIV-AIDS di lingkungan sekolah, serta menumbuhkan budaya hidup sehat dan bertanggung jawab di kalangan generasi muda.