Sejumlah kapal yang tergabung dalam rombongan bantuan kemanusiaan, Global Sumud Flotilla, mengalami serangan drone saat melintas di perairan Yunani pada Selasa (23/9) malam. Rombongan ini bertujuan menyalurkan bantuan bagi warga Jalur Gaza.
Penyelenggara Global Sumud Flotilla menyatakan bahwa serangan tersebut melibatkan sejumlah drone, benda tak dikenal yang dijatuhkan dari udara, gangguan sinyal, serta ledakan yang terdengar di dekat beberapa kapal. Mereka juga mengklaim adanya upaya operasi psikologis, namun menegaskan tidak akan gentar.
Untungnya, insiden ini tidak menyebabkan korban jiwa.
Sebelumnya, Israel telah memberikan peringatan akan mengambil tindakan terhadap rombongan kapal bantuan kemanusiaan yang berupaya menerobos blokade menuju Gaza.
Yasemin Acar, seorang aktivis hak asasi manusia asal Jerman yang ikut dalam rombongan, melalui unggahan video di media sosial, menekankan bahwa mereka hanya membawa bantuan kemanusiaan dan tidak membawa senjata. Ia juga menuding Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan di Gaza. Acar menyebutkan bahwa ada sekitar 15 atau 16 drone yang terlibat dan sinyal radio mereka mengalami gangguan.
Video yang beredar menunjukkan adanya ledakan di salah satu kapal pada pukul 01.43 waktu setempat. Aktivis asal Brasil, Thiago Avila, juga melaporkan bahwa setidaknya empat kapal menjadi sasaran serangan drone sebelum ledakan susulan terdengar.
Global Sumud Flotilla memulai pelayaran dari Barcelona pada awal bulan ini dengan tujuan menembus blokade Israel dan mengantarkan bantuan ke Gaza. Dari total sekitar 51 kapal yang berlayar, sebagian besar sudah berada di perairan Yunani.
Rombongan ini juga diikuti oleh aktivis terkenal asal Swedia, Greta Thunberg, yang sebelumnya pernah mengalami pencegatan dan penahanan oleh pasukan Israel saat mencoba mendekati perairan Gaza.