Akun Instagram resmi MotoGP mendadak jadi sasaran amukan warganet. Penyebabnya, unggahan yang menyebut Marc Marquez berpeluang meraih gelar juara dunia ketujuhnya akhir pekan ini dianggap keliru. Para penggemar balap motor ramai-ramai memprotes, mengoreksi bahwa seharusnya itu menjadi gelar juara dunia kesembilan bagi The Antman.
Marquez memang berada di ambang juara MotoGP 2025. Dengan mengumpulkan 512 poin dari 16 seri, ia memimpin klasemen sementara, unggul 182 poin dari pesaing terdekatnya, Alex Marquez. Kemenangan di MotoGP Jepang 2025 akan semakin memantapkan posisinya.
Jika Marquez mampu memperlebar selisih poin menjadi 185 setelah balapan di Sirkuit Twin Ring Motegi, gelar juara dunia sudah di depan mata. Mengingat hanya tersisa lima seri balapan setelah Jepang, poin maksimal yang bisa diraih Alex Marquez hanya cukup untuk menyamai perolehan poin sang kakak, namun ia akan tetap kalah dalam jumlah kemenangan.
Unggahan Instagram MotoGP yang menyertakan foto Marquez dan syarat untuk menjadi juara dunia sontak memicu perdebatan. "Sangat dekat dengan gelar juara dunia MotoGP ketujuh. Match point untuk Marc Marquez menunggu di Jepang," tulis akun tersebut.
Komentar warganet pun langsung membanjiri. Mereka menekankan bahwa seharusnya Marquez sudah mengoleksi sembilan gelar juara dunia. "Dia sudah merayakan yang ketujuh di 2018. Ini adalah yang kesembilan," tulis seorang warganet. Komentar senada juga muncul dari pengguna lain, "Akan jadi ke-9! Bukan ke-7! Oke!" bahkan ada yang menambahkan, "Tetap kawal 9 ya, jangan mau ikut pengalihan isu Liberty Media yang nyuruh ngerayain 7."
Perbedaan pendapat ini muncul karena adanya dua cara penghitungan gelar juara dunia Marquez. Jika dihitung dari seluruh kelas yang pernah diikutinya, maka gelar juara dunia MotoGP 2025 akan menjadi gelar kesembilannya. Namun, jika hanya menghitung gelar di kelas MotoGP saja, maka itu akan menjadi gelar ketujuhnya. Kontroversi ini juga terkait dengan isu yang berkembang mengenai rencana Liberty Media, pemilik baru MotoGP, untuk mengubah status Moto2 dan Moto3 menjadi sekadar feeder series, layaknya Formula 2 dan Formula 3 di Formula 1. Rencana ini ditentang keras oleh para penggemar balap motor.