Kabar gembira datang dari sektor hulu minyak dan gas bumi (Migas) Indonesia! Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mengumumkan penemuan sumber daya Migas yang sangat signifikan, mencapai sekitar 999 juta barel setara minyak (MMBOE). Temuan ini merupakan hasil dari serangkaian pengeboran eksplorasi yang menjanjikan.
Kepala SKK Migas mengungkapkan bahwa penemuan luar biasa ini berasal dari 20 struktur yang telah disetujui status eksplorasinya. Hingga Agustus 2025, aktivitas pengeboran eksplorasi telah mencapai 18 sumur dari target 46 sumur yang ditetapkan untuk tahun ini.
Dari 20 struktur yang menjanjikan tersebut, empat struktur langsung memasuki tahap put on production (POP) dengan potensi cadangan sebesar 63 juta barel minyak dan 19,8 BCF gas. Detailnya meliputi:
- Struktur Padang Pancuran: Diperkirakan menghasilkan 400 barel minyak per hari (BOPD) dan direncanakan onstream pada kuartal IV 2025.
- West Kalabu: Diprediksi menghasilkan 100 BOPD, dengan target onstream pada kuartal IV 2025.
- Chen 2, DIP: Diharapkan menghasilkan 200 BOPD dan dijadwalkan onstream pada kuartal IV 2025.
- Sangata 2: Diperkirakan menghasilkan 100 BOPD dan ditargetkan onstream pada kuartal IV 2025.
Penambahan produksi dari empat struktur ini diharapkan dapat mendongkrak produksi minyak nasional hingga mencapai 605 ribu barel per hari.
Selain itu, empat struktur lainnya, yaitu Lapangan EPN, Duyung, Northwest Wilela, dan SAS-2, saat ini masih dalam tahap evaluasi untuk POP. Keempat struktur ini berpotensi menambah cadangan sebesar 15 juta MMBO dan 233 BCFG.