Jepang Geram: Sikap Keras Israel Hambat Pengakuan Palestina

Perdana Menteri Jepang mengecam keras penolakan Israel terhadap solusi dua negara dan pengakuan terhadap Palestina. Pernyataan ini disampaikan di Sidang Majelis Umum PBB, New York.

Meskipun Jepang belum secara formal mengakui Palestina, ketidaksetujuan terhadap sikap Israel sangat kentara. Perdana Menteri Jepang menegaskan bahwa negaranya tidak dapat menerima pernyataan pejabat tinggi Israel yang menolak gagasan pembentukan negara Palestina.

Menurutnya, bagi Jepang, pertanyaan bukanlah "apakah" akan mengakui Palestina, melainkan "kapan". Tindakan sepihak Israel dianggap tidak dapat diterima. Jepang menegaskan status pengakuan Palestina hanya menunggu waktu yang tepat.

Sikap Jepang dapat berubah jika agresi Israel di Gaza, terutama terkait perundingan gencatan senjata, tidak menunjukkan perubahan positif. Jika langkah-langkah lanjutan terus menghalangi terwujudnya solusi dua negara, Jepang akan mengambil tindakan tegas.

Penting bagi Palestina untuk berdiri secara berkelanjutan, hidup berdampingan secara damai dengan Israel. Palestina juga perlu membangun sistem pemerintahan yang akuntabel.

Saat ini, hampir 80% anggota PBB telah mengakui Palestina. Beberapa negara Barat bahkan mengambil langkah tersebut di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.

Negara-negara Asia seperti Korea Selatan dan Singapura, yang merupakan sekutu dekat Amerika Serikat, juga belum mengakui Palestina. Namun, mereka sering mendukung resolusi PBB terkait Gaza.

Agresi Israel di Gaza sejak Oktober lalu telah menewaskan lebih dari 65 ribu warga Palestina. Hal ini memicu desakan global untuk pengakuan Palestina.

Pemerintahan AS berpendapat bahwa pengakuan terhadap Palestina sama saja dengan memberikan hadiah kepada kelompok tertentu. Jepang, sebagai anggota G7 dan sekutu dekat AS, menampung ribuan personel militer AS.

Scroll to Top