Joaquinraptor casali: Megaraptor Baru Ditemukan dengan Santapan Terakhir di Rahangnya!

Para ahli paleontologi di Argentina baru saja mengumumkan penemuan spesies megaraptor yang belum pernah ada sebelumnya, dinamakan Joaquinraptor casali. Fosil predator purba ini berasal dari akhir periode Cretaceous, diperkirakan berusia sekitar 70 juta tahun. Penemuan yang paling mencengangkan adalah adanya sisa-sisa tulang lengan seekor buaya prasejarah yang masih terjepit di rahangnya, mengindikasikan santapan terakhir dinosaurus tersebut.

"Adanya bukti perilaku makan yang terawetkan seperti ini merupakan temuan yang sangat langka dan istimewa," ungkap para ahli.

Mengenal Lebih Dekat Joaquinraptor

Selain rahang yang berisi sisa mangsa, tim peneliti juga berhasil menemukan fosil kaki, tulang rusuk, dan tulang belakang. Dari analisis, diperkirakan Joaquinraptor memiliki panjang tubuh lebih dari 7 meter dengan berat melebihi 1 ton. Dinosaurus ini diyakini berburu menggunakan moncong panjang dan cakar melengkung yang tajam untuk menangkap dan mencengkeram mangsanya.

Misteri Megaraptor: Predator Raksasa di Akhir Zaman Dinosaurus

Joaquinraptor casali, meskipun kerangkanya tidak lengkap sepenuhnya, menjadi salah satu temuan megaraptor paling komprehensif yang pernah ada. Kelompok dinosaurus ini pernah mendiami wilayah Asia, Australia, dan Amerika Selatan.

Berbeda dengan Velociraptor yang lebih kecil, megaraptor memiliki ukuran yang jauh lebih besar dan ciri khas berupa moncong panjang serta cakar-cakar raksasa. Para ilmuwan berteori bahwa mereka mungkin berkerabat dengan tyrannosaurus, namun berevolusi di wilayah yang tidak ditinggali oleh T. rex.

Buaya Purba: Menu Utama Joaquinraptor?

Posisi tulang-tulang buaya yang ditemukan berdekatan dengan fosil megaraptor menguatkan dugaan bahwa buaya tersebut adalah hidangan terakhir Joaquinraptor. Penemuan ini membuktikan bahwa megaraptor mampu bertahan hingga akhir era dinosaurus, sesaat sebelum peristiwa kepunahan massal yang terjadi 66 juta tahun lalu. Temuan ini memberikan gambaran yang jelas tentang interaksi ekologis antara dua predator yang berbeda pada masa itu.

Menariknya, sebulan sebelum penemuan Joaquinraptor, tim yang sama juga menemukan fosil buaya purba baru, Kostensuchus atrox, dari periode yang serupa. Spesies ini diyakini menjadi salah satu menu favorit bagi predator seperti Joaquinraptor casali.

Scroll to Top