Seringkali sakit perut dan kembung dianggap masalah sepele, langsung dikaitkan dengan asam lambung. Namun, pengalaman seorang wanita muda bernama Vya di Jakarta membuktikan bahwa keluhan tersebut bisa jadi pertanda penyakit yang lebih serius: endometriosis.
Vya awalnya sering merasakan perut kembung setiap hari, mirip gejala masuk angin. Berbagai cara sederhana dicoba, dari minum air hangat hingga obat herbal, namun keluhan tak kunjung hilang. Keadaan semakin memburuk menjelang menstruasi, disertai nyeri perut yang hebat.
"Dua hari sebelum haid, sakitnya sudah terasa sekali. Hari pertama dan kedua haid, perut nyeri tak tertahankan. Volume darah juga sangat banyak, sampai harus ganti pembalut panjang 4-5 kali sehari, bahkan sering bocor," ungkap Vya.
Tiga hari setelahnya, kondisi berangsur normal. Namun, siklus ini berulang setiap bulan. Vya sempat mengira hanya masuk angin atau asam lambung, karena perutnya selalu terasa penuh gas.
Kekhawatiran memuncak saat rasa sakit di perut semakin intens dan tidak mempan lagi dengan obat pereda nyeri biasa. "Beberapa kali sampai harus ke UGD karena obat pereda nyeri tidak efektif. Sakitnya sangat dahsyat, mengganggu aktivitas sehari-hari," jelas Vya.
Akhirnya, Vya memeriksakan diri ke dokter umum dan dirujuk ke dokter kandungan. Setelah USG dan konsultasi dengan beberapa spesialis kandungan, Vya didiagnosis endometriosis.
Endometriosis adalah kondisi kronis ketika jaringan mirip lapisan dinding rahim tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, tuba falopi, atau organ lain di rongga panggul dan perut. Kondisi ini menyebabkan nyeri hebat saat menstruasi, nyeri panggul, gangguan kesuburan, dan gejala lain seperti kelelahan, mual, atau masalah pencernaan.
Kisah Vya menegaskan bahwa tidak semua sakit perut dan kembung adalah asam lambung. Jika gejala terus berulang, nyeri semakin parah, atau tidak membaik dengan obat biasa, segera periksakan diri ke dokter. Diagnosis dini sangat penting agar penderita endometriosis mendapat terapi yang sesuai, mulai dari pengobatan hormonal, obat pereda nyeri khusus, hingga tindakan medis tertentu.
Saat ini, Vya rutin menjalani pemeriksaan dan pengobatan untuk memastikan kondisi endometriumnya tidak bertambah parah. Jangan anggap remeh sakit perut yang berulang. Segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.