Trump Optimis Ukraina Bisa Rebut Kembali Wilayahnya, Asalkan…

Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan keyakinannya bahwa Ukraina memiliki kemampuan untuk mendapatkan kembali wilayah yang kini dikuasai Rusia. Namun, ia menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dalam bentuk waktu, kesabaran, serta bantuan keuangan dari negara-negara Eropa dan NATO.

Trump menilai strategi perang Rusia tidak terarah dan menemui masalah ekonomi besar. Pernyataan ini muncul setelah pertemuannya dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, di sela-sela Sidang Umum PBB.

"Setelah memahami dengan seksama kondisi militer dan ekonomi kedua negara, saya yakin Ukraina – dengan sokongan Uni Eropa – mampu untuk berjuang dan merebut kembali seluruh wilayahnya," tulis Trump.

Saat ini, sekitar seperlima wilayah Ukraina masih diduduki Rusia, termasuk Semenanjung Krimea yang direbut pada 2014. Meskipun Ukraina berhasil merebut kembali sebagian wilayah sejak invasi Rusia pada Februari 2022, pasukan Rusia terus memberikan tekanan.

Trump tetap optimis, "Dengan waktu yang cukup, kesabaran, dan dukungan finansial dari Eropa, terutama NATO, wilayah perbatasan seperti sebelum perang dimulai sangat mungkin untuk direbut kembali."

Menanggapi hal ini, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, memberikan tanggapan sinis, "Jangan terlalu berharap."

Zelenskyy Harapkan Peran AS dalam Negosiasi Perdamaian

Trump juga mengkritik strategi militer Rusia yang dianggap tidak efektif, serta menekankan masalah ekonomi yang dihadapi Rusia. Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat akan terus menyediakan senjata kepada NATO.

Zelenskyy menyambut baik pernyataan Trump dan meyakini bahwa Amerika Serikat akan memainkan peran penting dalam mendorong perdamaian.

"Saya baru saja bertemu dengan Presiden Trump, dan kami membicarakan cara mencapai perdamaian. Kami membahas beberapa ide bagus, dan saya harap itu bisa berhasil," ujar Zelenskyy. Ia juga menambahkan bahwa Moskow takut pada Amerika Serikat dan selalu memperhatikan setiap gerakannya.

NATO Waspadai Pelanggaran Wilayah Udara oleh Rusia

Pernyataan Trump muncul di tengah meningkatnya aktivitas Rusia di perbatasan NATO. Beberapa negara anggota NATO, seperti Denmark, Estonia, Polandia, dan Rumania, melaporkan adanya pelanggaran wilayah udara.

Menteri Pertahanan Swedia, Pål Jonson, menegaskan bahwa mendukung Ukraina adalah investasi keamanan bagi NATO, karena Ukraina berperan sebagai perisai terhadap potensi ekspansi militer Rusia.

Scroll to Top