Bank BUMN Serentak Naikkan Bunga Deposito Dolar AS, Iming-Iming 4% untuk Tarik Devisa Kembali ke Tanah Air

Bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengambil langkah seragam dengan meningkatkan suku bunga deposito valuta asing (valas) dalam denominasi dolar Amerika Serikat (AS) hingga mencapai 4%. Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi daya pikat baru bagi investor, baik ritel maupun institusi, dari dalam maupun luar negeri.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyampaikan bahwa langkah ini membuka peluang bagi investor untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal sekaligus mengakses stabilitas sistem keuangan Indonesia. Kenaikan suku bunga deposito valas ini merupakan respons terhadap dinamika pasar global dan juga strategi untuk memperluas basis dana valuta asing.

Senada dengan itu, Direktur Utama BNI, Putrama Wahju Setyawan, menjelaskan bahwa penyesuaian ini adalah strategi perusahaan untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah, terutama mereka yang selama ini menyimpan dana valas di luar negeri. Fokus utama adalah memberikan imbal hasil yang menarik agar dana valas lebih banyak terserap di dalam negeri.

Direktur Utama Bank Mandiri, Riduan, menambahkan bahwa dinamika pasar global telah meningkatkan kebutuhan nasabah terhadap instrumen valas yang aman, fleksibel, dan memberikan potensi keuntungan yang menarik. Kenaikan bunga deposito valas menjadi 4% sejalan dengan arahan strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas nilai tukar dan memperkuat daya saing industri perbankan nasional.

BTN juga mengambil langkah serupa. Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menilai strategi bunga deposito valas 4% merupakan langkah antisipatif atas potensi meningkatnya aliran dana dari luar negeri ke dalam negeri. Langkah ini juga dilakukan untuk memperkuat daya saing produk BTN di kawasan ASEAN.

Pengamat perbankan, Moch. Amin Nurdin, berpendapat bahwa kekompakan bank-bank BUMN dalam menaikkan bunga deposito dolar AS bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat yang selama ini cenderung menabung dolar AS di Singapura. Namun, ia menilai kebijakan ini tidak akan banyak membantu pergerakan nilai tukar rupiah.

Pemerintah sendiri tengah menyiapkan skema berbasis pasar yang memberikan insentif menarik bagi pemilik dana agar lebih memilih menempatkan simpanan dolar mereka di dalam negeri. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjanjikan peraturan tersebut akan segera dirilis.

Scroll to Top