Penelitian terbaru mengungkap fakta mengejutkan: buah dan sayuran yang kita konsumsi sehari-hari bisa jadi sumber utama paparan pestisida bagi tubuh. Sebuah studi membandingkan kandungan pestisida pada produk pertanian dengan kadar pestisida yang terdeteksi dalam urine manusia, dan hasilnya mengkhawatirkan.
Semakin sering seseorang mengonsumsi buah dan sayuran dengan residu pestisida tinggi, semakin tinggi pula kadar pestisida yang ditemukan dalam tubuhnya. Hal ini menunjukkan adanya korelasi kuat antara pola makan dan paparan zat kimia berbahaya ini.
Mengapa ini penting? Pestisida bukanlah zat yang aman. Paparan terhadap bahan kimia ini telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan serius, termasuk kelahiran prematur, cacat lahir, kerusakan genetik, penurunan kualitas sperma, penyakit jantung, kanker, hingga gangguan hormonal. Anak-anak, terutama yang masih dalam kandungan, sangat rentan terhadap dampak negatif pestisida.
Lalu, buah dan sayuran apa saja yang paling terkontaminasi?
Berikut daftar "Dirty Dozen," yaitu daftar buah dan sayuran dengan residu pestisida tertinggi:
- Bayam
- Stroberi
- Kale, sawi, dan collard greens
- Anggur
- Persik
- Ceri
- Nektarin
- Pir
- Apel
- Blackberry
- Blueberry
- Kentang
Kombinasi pestisida paling berbahaya ditemukan pada buncis, bayam, paprika (manis maupun pedas), serta sayuran hijau seperti kale, collard, dan mustard greens.
Ada Kabar Baik!
Tidak semua buah dan sayuran mengandung residu pestisida tinggi. Berikut daftar "Clean Fifteen," yaitu daftar buah dan sayuran dengan kontaminasi terendah:
- Nanas
- Jagung manis (segar maupun beku)
- Alpukat
- Pepaya
- Bawang
- Kacang polong beku
- Asparagus
- Kol
- Semangka
- Kembang kol
- Pisang
- Mangga
- Wortel
- Jamur
- Kiwi
Dengan mengetahui daftar ini, Anda dapat membuat pilihan yang lebih bijak saat berbelanja dan mengurangi paparan pestisida bagi diri sendiri dan keluarga.