Dua Santri di Kepulauan Meranti Negatif Mpox, Kemenkes Imbau Masyarakat Tetap Waspada

Jakarta – Sempat menimbulkan kekhawatiran, laporan dugaan kasus Mpox pada dua santri di Kepulauan Meranti, Riau, akhirnya terjawab. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) memastikan bahwa hasil uji laboratorium menunjukkan kedua santri tersebut negatif Mpox.

"Hasil pemeriksaan PCR membuktikan bahwa kedua kasus tersebut bukan Mpox. Kami tegaskan, Indonesia tidak memiliki kasus Mpox terkonfirmasi pada tahun 2025," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes.

Kedua santri, BS (13) dan Zu (17), sebelumnya menunjukkan gejala ruam dan lesi kulit sejak 12 September 2025. BS bahkan sempat dirawat di rumah sakit karena kondisinya memburuk, namun sayangnya meninggal dunia pada 20 September. Hasil diagnosis akhir menunjukkan BS menderita varicella (cacar air) disertai radang otak sebagai penyakit penyerta. Zu, yang juga sempat dirawat karena demam dan ruam, telah diperbolehkan pulang dan menjalani isolasi mandiri setelah kondisinya membaik.

Kemenkes bersama Dinas Kesehatan setempat telah bergerak cepat melakukan penyelidikan epidemiologi, memberikan penanganan medis, serta berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk RSUD, tenaga medis spesialis, dan pondok pesantren. Sampel pasien juga telah diuji di Balai Besar Laboratorium Biologi Kesehatan.

Selain penanganan medis, Kemenkes juga berupaya memperkuat komunikasi risiko untuk menenangkan masyarakat dan meningkatkan kewaspadaan. Informasi terkait Mpox disebarkan melalui berbagai kanal resmi, termasuk daftar tanya jawab (FAQ), serta melalui kerjasama dengan LSM HIV/AIDS untuk menjangkau kelompok rentan.

Strategi nasional penanggulangan Mpox meliputi surveilans, terapi, vaksinasi, dan komunikasi risiko. Pemerintah telah menyiapkan skrining bagi pelaku perjalanan, memperluas jejaring laboratorium PCR, dan menjalankan program vaksinasi pada kelompok berisiko sejak tahun 2022.

"Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih, menghindari praktik seksual berisiko, dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala demam disertai ruam bernanah," pungkas perwakilan Kemenkes.

Scroll to Top