Serangkaian penampakan drone misterius telah menyebabkan gangguan signifikan di empat bandara Denmark, termasuk yang menjadi markas jet tempur siluman F-35. Insiden ini memicu penyelidikan intensif oleh pihak berwenang.
Salah satu bandara, Aalborg, bahkan terpaksa menghentikan operasionalnya selama beberapa jam pada Rabu malam setelah lebih dari satu drone terlihat berputar-putar di dekatnya dengan lampu menyala. Pihak kepolisian Jutlandia Utara melaporkan kejadian ini sekitar pukul 21.44 waktu setempat.
Bandara lain yang terimbas adalah Esbjerg, Sønderborg, dan Skrydstrup. Skrydstrup menjadi perhatian khusus karena merupakan pangkalan bagi jet tempur F-35 yang baru saja tiba. Meskipun Esbjerg dan Sønderborg tidak ditutup, laporan aktivitas drone tetap diterima oleh kepolisian Jutlandia Selatan.
Meskipun Angkatan Bersenjata Denmark turut serta dalam pemantauan, identitas dan tujuan drone-drone tersebut masih belum diketahui. Pejabat kepolisian menyatakan bahwa tujuan dari drone itu masih belum jelas dan siapa aktor di balik peluncurannya. Pihak berwenang mempertimbangkan untuk menembak jatuh drone tersebut, namun akhirnya menghilang dengan sendirinya.
Insiden ini terjadi beberapa hari setelah Bandara Kopenhagen, bandara tersibuk di wilayah Nordik, mengalami penutupan selama empat jam akibat penampakan drone serupa. Perdana Menteri Mette Frederiksen menyebut gangguan tersebut sebagai "serangan" paling serius terhadap infrastruktur Denmark.
Kepolisian bekerja sama dengan dinas intelijen Denmark, PET, dan Angkatan Bersenjata untuk mengklarifikasi kejadian ini. Investigasi luas sedang dilakukan untuk mengungkap motif dan pelaku di balik serangkaian insiden drone misterius ini.
