Spanyol Kirim Kapal Perang untuk Lindungi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengumumkan pengiriman kapal perang untuk mengawal armada kapal relawan Global Sumud Flotilla (GSF) yang membawa bantuan kemanusiaan penting menuju Jalur Gaza. Langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap upaya internasional untuk meringankan krisis kemanusiaan yang melanda wilayah tersebut.

Spanyol akan bergabung dengan Italia dalam memberikan perlindungan maritim bagi GSF. Sanchez menyatakan bahwa kapal angkatan laut akan diberangkatkan dari Cartagena, dilengkapi dengan sumber daya yang memadai untuk membantu armada relawan dan melaksanakan operasi penyelamatan jika diperlukan.

Dalam konferensi pers di PBB, Sanchez menekankan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional, memastikan kebebasan berlayar bagi kapal-kapal pembawa bantuan dan penyaluran bantuan yang aman.

Global Sumud Flotilla terdiri dari sekitar 50 kapal sipil yang berupaya menembus blokade laut Israel ke Gaza. Armada ini membawa berbagai pihak, termasuk pengacara, aktivis, serta aktivis iklim ternama Greta Thunberg.

Sebelumnya, kapal-kapal tersebut sempat mengalami gangguan berupa serangan dari sejumlah pesawat tak berawak di perairan internasional dekat Pulau Gavdos, Yunani. Greta Thunberg mengungkapkan adanya aktivitas drone yang mengintai mereka setiap malam.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, para relawan GSF menegaskan bahwa fokus utama mereka adalah membantu warga Gaza. Mereka menyadari risiko yang mungkin dihadapi, namun menekankan bahwa risiko tersebut tidak sebanding dengan penderitaan yang dialami oleh warga Palestina setiap harinya.

Israel telah berulang kali melayangkan kritik terhadap armada tersebut, menuduh mereka mendukung Hamas. Namun, para relawan menegaskan bahwa tujuan utama mereka adalah memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Gaza yang sangat membutuhkan.

Jalur Gaza saat ini berada dalam kondisi krisis akibat agresi yang berkepanjangan sejak Oktober 2023. Serangan tersebut telah menyebabkan puluhan ribu warga Palestina tewas, kerusakan infrastruktur yang meluas, dan jutaan orang terpaksa mengungsi.

Selain serangan fisik, Israel juga memblokir masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, memperburuk krisis pangan yang dialami oleh penduduk setempat.

Scroll to Top