Bulan, satelit alami yang setia menemani Bumi, ternyata memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas planet kita. Gaya gravitasi Bulan berfungsi sebagai penstabil poros Bumi. Bayangkan jika Bumi tanpa Bulan. Tanpa kehadirannya, poros Bumi akan rentan terhadap gangguan, khususnya ketika planet lain seperti Mars atau Venus melintas di dekatnya.
Goyangan pada poros Bumi akan berakibat fatal, yaitu perubahan musim yang tak terduga dan kacau. Untungnya, gravitasi Bulan memastikan poros Bumi tetap stabil, sehingga musim-musim di Bumi berganti secara teratur, memungkinkan kehidupan berkembang dengan harmonis.
Pada tanggal 26 September 2025, Bulan akan berada di titik Apogee, yaitu titik terjauhnya dari Bumi. Perlu diingat, posisi Apogee ini dinamis dan terus berubah seiring pergerakan Bulan. Keberadaan Bulan di titik terjauh bukanlah fenomena alam yang istimewa, melainkan sekadar sebuah kondisi atau situasi.
Saat mencapai Apogee di Libra, Bulan akan berada dalam fase Waxing, sehingga tidak akan terlihat di langit malam. Jaraknya dari Bumi saat itu diperkirakan mencapai 405.500 km. Jadi, meskipun tak terlihat, perannya sebagai penjaga keseimbangan Bumi tetaplah vital.