Alam semesta menyimpan banyak misteri, salah satunya adalah keberadaan titik-titik ekstrem dengan suhu yang tak terbayangkan. Salah satu yang paling terkenal adalah quasar 3C273, sebuah wilayah super terang yang bersemayam di sekitar lubang hitam supermasif. Berjarak sekitar 2,4 miliar tahun cahaya dari Bumi, quasar ini menjadi sorotan para ilmuwan karena suhunya yang luar biasa.
Diperkirakan, inti quasar 3C273 mencapai suhu sekitar 10 triliun Kelvin. Angka ini jauh melampaui suhu inti Matahari, menjadikannya salah satu tempat terpanas yang diketahui di alam semesta. Meskipun terdapat ketidakpastian dalam pengukuran ini, estimasi tersebut memberikan gambaran tentang kondisi ekstrem yang terjadi di sekitar lubang hitam supermasif.
Lubang hitam supermasif, seperti Sagitarius A* di pusat galaksi Bima Sakti, memiliki massa jutaan kali lipat Matahari. Gravitasi yang luar biasa kuatnya bahkan tidak memungkinkan cahaya untuk melarikan diri. Meskipun inti lubang hitam itu sendiri relatif dingin, materi di sekitarnya membentuk cakram akresi yang sangat panas.
Ketika materi tertarik ke dalam lubang hitam dengan kecepatan tinggi, gesekan antar molekul menghasilkan panas ekstrem, mencapai triliunan derajat Celsius. Kondisi inilah yang menjadikan quasar 3C273 sebagai "tungku raksasa" di alam semesta.
Menentukan lokasi tempat terpanas di alam semesta bukanlah tugas yang mudah. Para ilmuwan tidak dapat menggunakan termometer konvensional untuk mengukur suhu objek yang begitu jauh. Sebagai gantinya, mereka mengukur energi yang dipancarkan oleh lubang hitam supermasif, termasuk cahaya, gelombang radio, dan sinar-X.
Dengan menganalisis spektrum radiasi elektromagnetik yang dihasilkan, para ilmuwan dapat memperkirakan suhu quasar. Proses ini melibatkan model kompleks yang mempertimbangkan panjang gelombang radiasi dan karakteristik sumbernya.
Teleskop canggih seperti Teleskop Luar Angkasa Hubble berperan penting dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk analisis ini. Data yang diperoleh memungkinkan para ilmuwan untuk mengungkap rahasia suhu ekstrem di alam semesta.
Di masa depan, observatorium sinar-X seperti Misi Pencitraan dan Spektroskopi Sinar-X (XRISM) akan memberikan pengukuran yang lebih presisi tentang gas bersuhu tinggi di luar angkasa. Dengan instrumen yang semakin canggih, para peneliti berharap untuk menemukan wilayah yang bahkan lebih panas daripada quasar 3C273, memperluas pemahaman kita tentang batas-batas ekstrem di alam semesta.