Kabupaten Sumenep mencatatkan prestasi gemilang dalam program Outbreak Response Immunization (ORI) Campak Rubela (MR). Hingga hari ke-26 pelaksanaan, cakupan imunisasi berhasil melampaui target nasional, mencapai 95,2 persen dari total 73.969 anak yang menjadi sasaran.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kabupaten Sumenep, Ellya Fardasah, menyatakan bahwa capaian ini adalah hasil kerja keras seluruh tim, termasuk 26 Puskesmas, kader Posyandu, dan tenaga kesehatan. Ia mengungkapkan rasa syukur atas tercapainya target 95 persen yang ditetapkan Kementerian Kesehatan. Data menunjukkan, hingga 24 September pukul 16.00 WIB, sebanyak 70.424 anak telah menerima imunisasi.
Apresiasi khusus diberikan kepada Puskesmas yang berhasil melampaui capaian 99 persen. Namun, perhatian tetap diberikan kepada lima Puskesmas yang masih berada di bawah target 95 persen, mendorong percepatan pelaksanaan imunisasi. Ellya menekankan pentingnya imunisasi rutin bulanan untuk menjaga cakupan yang telah dicapai.
Selain pelaksanaan imunisasi, pemerintah daerah gencar melakukan edukasi tentang pentingnya vaksinasi dalam mencegah penularan campak. Upaya ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat, kader lokal, hingga penyuluhan langsung dari rumah ke rumah.
DKP2KB Sumenep berkomitmen untuk memperkuat surveilans epidemiologi dalam mendeteksi potensi kasus baru sedini mungkin. Analisis berkelanjutan terhadap data kasus yang teridentifikasi akan membantu dalam menentukan langkah pencegahan yang lebih tepat sasaran. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap gejala campak dan segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan jika menemukan tanda-tanda mencurigakan.
Kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap program imunisasi menjadi kunci dalam menanggulangi wabah. Imunisasi bukan hanya melindungi individu, tetapi juga membangun kekebalan kelompok yang melindungi seluruh masyarakat.
Capaian ini semakin mengukuhkan posisi Sumenep sebagai daerah yang responsif dalam penanggulangan wabah di Jawa Timur. Dengan cakupan imunisasi yang tinggi, diharapkan risiko penyebaran campak dapat ditekan secara signifikan.