Jakarta – Pasar modal Indonesia mengalami guncangan pada hari Kamis, 25 September 2025, dengan investor asing yang melakukan aksi jual signifikan. Data menunjukkan, nilai pembelian asing mencapai Rp 8,49 triliun, sementara penjualan mencapai Rp 9,5 triliun, menghasilkan net foreign sell sebesar Rp 1 triliun.
Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi target utama penjualan asing, dengan net sell mencapai Rp 453,7 miliar pada harga rata-rata Rp 3.247,7 per saham. Akibatnya, harga saham ANTM terkoreksi tajam sebesar 8,65% ke level Rp 3.170.
Selain ANTM, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga mengalami net sell terbesar kedua, mencapai Rp 222,1 miliar, dengan harga rata-rata Rp 7.719 per saham. Saham BBCA melanjutkan tren penurunan dengan koreksi 0,96% ke level Rp 7.700.
Berikut adalah daftar 10 saham dengan net foreign sell terbesar pada perdagangan kemarin:
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Rp 453,7 miliar
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Rp 222,1 miliar
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): Rp 194,1 miliar
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT): Rp 146,9 miliar
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN): Rp 109,1 miliar
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI): Rp 93,3 miliar
- PT Petrosea Tbk (PTRO): Rp 61,7 miliar
- PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST): Rp 42,7 miliar
- PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA): Rp 38,4 miliar
- PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI): Rp 37,5 miliar
Aksi jual asing ini berdampak signifikan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang merosot lebih dari 1%. IHSG ditutup pada level 8.040,66, turun 85,89 poin. Secara keseluruhan, 434 saham mengalami penurunan, 242 saham naik, dan 123 saham stagnan.
Sebagian besar sektor perdagangan mengalami pelemahan, dengan sektor barang baku, teknologi, dan finansial mencatatkan koreksi terbesar. Sebaliknya, sektor konsumer primer dan properti mencatatkan kenaikan. Saham-saham dengan kapitalisasi besar menjadi pemberat utama kinerja IHSG.