Kabar duka menyelimuti dunia olahraga Indonesia. Atlet berbakat cabang olahraga senam artistik putra, Naufal Takdir Al Bari, menghembuskan nafas terakhirnya saat menjalani pemusatan latihan (TC) di Rusia.
Naufal meninggal dunia pada Kamis (25/9), setelah dirawat intensif selama 12 hari di RS G.A. Zakharyin. Kepergian atlet muda potensial ini menjadi kehilangan besar bagi keluarga senam Indonesia.
Ketua Federasi Gimnastik Indonesia mengungkapkan kesedihan mendalam atas wafatnya Naufal. Ia menyebut Naufal sebagai atlet muda berbakat dan sosok yang baik, serta kehilangan besar bagi gimnastik Indonesia.
Naufal dan Timnas Gimnastik Indonesia tengah menjalani program TC di The Palace of Sport Training Center Burtasy, Rusia sejak 1 September lalu. Program ini didanai oleh Pemusatan Pelatihan Olahraga Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga (PPON Kemenpora).
Namun, di tengah program latihan, Naufal mengalami kecelakaan dan segera dilarikan ke rumah sakit. Ia sempat dirawat intensif di ruang ICU sebelum akhirnya berpulang.
Federasi Gimnastik Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow, Federasi Gimnastik Rusia, dan Kedutaan Rusia di Jakarta telah berkoordinasi erat sejak awal untuk memastikan penanganan terbaik. Upaya juga tengah dilakukan untuk membawa keluarga Naufal ke Rusia guna mendampingi proses pemulangan jenazah ke Indonesia.
Naufal dipersiapkan untuk tampil di 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025, SEA Games 2025 Bangkok, dan bahkan diproyeksikan dapat lolos Olimpiade 2028 Los Angeles. Kepergiannya menjadi pukulan telak bagi harapan Indonesia di cabang olahraga gimnastik.