TEHERAN – Iran mengklaim telah berhasil membongkar proyek nuklir dan militer rahasia Israel, berbekal sejumlah besar dokumen, foto, dan video yang diselundupkan dari wilayah Zionis ke Teheran beberapa bulan lalu. Operasi ini diklaim melibatkan orang dalam dari lembaga nuklir dan keamanan Israel.
Televisi pemerintah Iran menayangkan film dokumenter yang menampilkan cuplikan materi tersebut, termasuk rekaman yang diduga diambil di dalam reaktor nuklir Dimona di Israel selatan. Reaktor ini secara luas diyakini sebagai lokasi satu-satunya persenjataan nuklir di Timur Tengah.
Dokumen-dokumen tersebut digambarkan sebagai "harta karun data," yang berisi detail tentang proyek senjata Israel, struktur organisasi, dan nama-nama ilmuwan yang terlibat dalam program nuklir dan militer.
Menteri Intelijen Iran, Esmail Khatib, menyatakan bahwa operasi ini melibatkan kerja sama orang dalam di lembaga nuklir dan keamanan Israel. Jutaan halaman informasi yang beragam dan berharga telah ditransfer ke Teheran, termasuk data tentang proyek senjata di masa lalu dan saat ini, rencana untuk meningkatkan senjata nuklir yang lebih tua, dan inisiatif bersama dengan Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.
Khatib menambahkan bahwa beberapa orang Israel memberikan informasi tersebut demi uang, sementara yang lain termotivasi oleh permusuhan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dia memperingatkan Netanyahu untuk memperhatikan kondisi kehidupan karyawan yang terus bekerja sama dengan Iran.
Menurut laporan media, materi yang diperoleh terdiri dari ribuan dokumen terkait dengan proyek dan fasilitas nuklir Israel. Skala materi tersebut sangat luas sehingga peninjauannya akan memakan waktu yang sangat lama. Intelijen ini dirahasiakan hingga semuanya diangkut dengan aman ke lokasi yang aman di Iran.
Ungkap Kolaborator
Khatib lebih lanjut menyatakan bahwa individu-individu Iran yang dituduh bekerja sama dengan Israel telah terungkap, beberapa di antaranya telah dieksekusi. Data yang diperoleh pada bulan Juni digunakan untuk menyerang situs-situs sensitif di Israel pada bulan yang sama. Israel berusaha menyembunyikan sejauh mana penetrasi Iran terhadap lembaga-lembaga keamanannya.
Dokumenter tersebut juga menampilkan salinan paspor yang diklaim milik ilmuwan Israel, serta foto-foto pribadi Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi, yang diduga diperoleh oleh intelijen Israel. Iran menuduh Israel memata-matai kepala badan nuklir PBB, sembari mengkritik IAEA karena gagal mengutuk serangan Israel dan Amerika terhadap fasilitas nuklir Iran.
Meningkatnya Ketegangan Regional
Pengungkapan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, menyusul serangan Israel di wilayah Iran pada bulan Juni. Iran menuduh IAEA dan pemerintah Barat terlibat dalam serangan tersebut.
Negara-negara Barat terus menuduh Iran berupaya membangun senjata nuklir, tuduhan yang dibantah Teheran. Iran bersikeras bahwa program nuklir mereka bertujuan damai dan menekankan hak mereka untuk mengembangkan energi nuklir sipil.
Dengan mempublikasikan dokumen-dokumen tersebut di televisi nasional, Iran tampaknya ingin menunjukkan kemampuan intelijen mereka di Israel dan kesiapan mereka untuk menggunakan data tersebut sebagai daya tawar di tengah meningkatnya konfrontasi regional.