Emma Watson: Kenangan Harry Potter Tak Terhapuskan Meski Berselisih dengan JK Rowling

Jakarta – Emma Watson, aktris yang dikenal lewat perannya sebagai Hermione Granger, mengungkapkan pandangannya mengenai hubungannya dengan JK Rowling, penulis seri Harry Potter, di tengah perbedaan pendapat mereka mengenai isu transgender.

Watson menegaskan bahwa meskipun ia tidak setuju dengan pandangan Rowling dan mengkritiknya atas esai kontroversialnya yang menentang hak-hak transgender, kenangan dan ikatan yang terjalin selama proses pembuatan film Harry Potter akan tetap abadi.

Dalam sebuah siniar bersama Jake Shetty, Watson menekankan keyakinannya bahwa tidak ada seorang pun yang pantas untuk "dibuang". Ia menegaskan bahwa JK Rowling tidak bisa dihapus atau dikeluarkan dari kehidupannya. Baginya, apa yang telah terjadi di antara mereka adalah nyata dan akan selalu menjadi bagian dari sejarah hidupnya.

Hubungan antara Watson dan Rowling memburuk setelah sang penulis secara terbuka menyuarakan penentangannya terhadap hak-hak transgender. Rowling berpendapat bahwa hanya ada dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan, sebuah pandangan yang memicu kontroversi di kalangan penggemar Harry Potter, terutama mereka yang merupakan bagian dari komunitas LGBT atau mendukung hak-hak mereka.

Pandangan Rowling yang dianggap transfobia ini juga berdampak pada kehadirannya dalam berbagai acara penggemar dan proyek bisnis Harry Potter. Meskipun demikian, Watson menyatakan rasa syukur atas semua pengalaman yang pernah ia alami bersama Rowling. Ia percaya bahwa apa pun yang ditulis Rowling di masa depan tidak akan mengubah apa yang telah mereka lalui bersama.

Watson mengungkapkan bahwa ia masih bisa mencintai Rowling dan merasa dicintai olehnya. Ia juga bersyukur atas kontribusi Rowling dalam hidupnya. Baginya, perannya sebagai Hermione Granger adalah bagian penting dari dirinya, dan apa yang telah dilakukan Rowling tidak akan pernah bisa dihapus dari dirinya.

Pada April 2024, Rowling secara terbuka mengecam para selebritas yang menentangnya terkait esai kontroversialnya. Dalam esai tersebut, Rowling mengkritik gagasan yang mengizinkan laki-laki yang mengidentifikasi diri sebagai perempuan untuk memasuki toilet atau kamar ganti perempuan.

Rowling berargumen bahwa pengalamannya sebagai korban kekerasan seksual membuatnya khawatir bahwa pemberian akses kepada perempuan transgender tanpa aturan medis atau hukum yang memadai akan berdampak pada hak dan ruang perempuan. Ia juga menentang pemberian terapi hormon untuk remaja yang merasa tidak yakin dengan identitas gender mereka dan ingin mengubahnya.

Esai tersebut memicu gelombang kecaman dan protes, termasuk dari para pemain film Harry Potter seperti Daniel Radcliffe dan Emma Watson, yang secara vokal membela hak-hak kelompok marginal, termasuk komunitas LGBT.

Scroll to Top