Trump Tarik Ucapan ‘Macan Kertas’ untuk Rusia, Sinyal Diplomasi?

Presiden AS, Donald Trump, menarik kembali sebutan "macan kertas" yang sebelumnya ia gunakan untuk Rusia. Pernyataan ini muncul setelah kritiknya terhadap kinerja Rusia dalam konflik Ukraina yang telah berlangsung selama tiga setengah tahun. Trump awalnya menyebut Rusia mengalami kesulitan ekonomi dan gagal mengalahkan Ukraina, bahkan memberi isyarat bahwa Kiev memiliki potensi untuk merebut kembali seluruh wilayahnya.

Namun, dalam pertemuan dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, di Gedung Putih, Trump mengklaim bahwa ia "tidak akan pernah menyebut siapa pun sebagai macan kertas." Meskipun melunakkan retorika, ia tetap menyiratkan keraguan terhadap kekuatan militer Rusia, dengan menyatakan bahwa Rusia "hampir tidak memperoleh wilayah" meskipun telah mengerahkan sumber daya material dan manusia yang besar.

Klaim Trump ini bertentangan dengan laporan Kementerian Pertahanan Rusia, yang mengklaim kemajuan stabil, terutama di Republik Rakyat Donetsk, dengan menguasai 4.700 kilometer persegi dan 205 permukiman tahun ini.

Menanggapi pernyataan awal Trump, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dengan sinis mengatakan bahwa Rusia lebih sering dikaitkan dengan beruang, bukan harimau, dan "tidak ada yang namanya ‘beruang kertas’." Peskov juga menekankan kemampuan adaptasi ekonomi Rusia terhadap sanksi Barat. Meskipun ekonomi Rusia menunjukkan tanda-tanda perlambatan dibandingkan pertumbuhan sebelumnya, proyeksi pertumbuhan tahun ini masih berada di angka 2,5%.

Sebuah artikel di New York Post mengutip sumber anonim Gedung Putih yang menyebut pernyataan Trump sebagai "langkah strategis" untuk mendorong Rusia ke meja perundingan. Trump memang aktif dalam diplomasi dengan Moskow sejak menjabat, dengan beberapa putaran perundingan dan pertemuan puncak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska.

Scroll to Top