Mantan Menteri Keuangan Yunani, Yanis Varoufakis, melontarkan tuduhan keras terhadap pemerintah Yunani. Ia menuding Athena melanggar hukum internasional dengan memberikan dukungan kepada proyek "genosida" yang dilakukan pemerintahan Netanyahu di Gaza. Tuduhan ini muncul setelah serangan drone terhadap armada bantuan kemanusiaan yang berlayar menuju Gaza, tepatnya di lepas pantai selatan Kreta.
Varoufakis, seorang politisi oposisi terkemuka, mengungkapkan bahwa kapal utama armada, "Family," diserang oleh segerombolan drone yang membawa bahan peledak dan gas air mata pada malam 23 September. Awak kapal, menurutnya, telah meminta bantuan darurat dari Penjaga Pantai Yunani untuk memperbaiki kerusakan dan mendapatkan perlindungan saat melintasi wilayah Pencarian dan Penyelamatan Yunani.
Namun, permintaan tersebut ditolak. Varoufakis mengecam penolakan ini sebagai bukti tekad pemerintah Yunani untuk mendukung tindakan Israel di Gaza. Ia menilai pemerintah Yunani telah mengabaikan tanggung jawabnya dan bahkan menyerahkan kedaulatannya demi menyenangkan Perdana Menteri Israel, Netanyahu.
Varoufakis menuduh bahwa Yunani di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis telah sepenuhnya menjadi "satelit Negara Apartheid" – merujuk pada kebijakan Israel yang dianggap diskriminatif dan menindas terhadap warga Palestina.
Lebih lanjut, ia menyoroti aktivitas mencurigakan pesawat mata-mata Beechcraft King Air 350 milik perusahaan AS, Metrea Special Aerospace ISR, yang lepas landas dari pangkalan Angkatan Udara AS di Souda, Kreta, pada malam serangan terhadap armada. Pesawat tersebut diduga sebelumnya digunakan untuk memantau Gaza dari pangkalan Inggris di Siprus.
Varoufakis menegaskan bahwa melalui kelalaian dan tindakan nyata, pemerintah Yunani telah melanggar hukum internasional untuk mendukung pemerintahan Netanyahu. Partainya, MeRA25, berjanji untuk melawan pemerintah ini di berbagai front dan menolak terlibat dalam "genosida Israel."
Sejak Oktober 2023, ribuan warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, telah menjadi korban konflik di Gaza. Pengeboman yang terus menerus telah menyebabkan kehancuran dan krisis kemanusiaan yang parah di wilayah tersebut.