Israel Bombardir Yaman, Puluhan Warga Sipil Dilaporkan Tewas dan Terluka

SANAA – Eskalasi konflik antara Israel dan kelompok Houthi Yaman mencapai titik nadir setelah militer Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Sanaa, Yaman, pada Kamis lalu. Aksi ini merupakan balasan atas serangan drone Houthi yang menghantam Eilat, Israel, dan mengakibatkan 22 warga Israel terluka.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi mengumumkan bahwa serangan udara Israel telah merenggut nyawa delapan orang dan menyebabkan 142 lainnya menderita luka-luka. Serangan tersebut dikabarkan menyasar fasilitas sipil dan layanan publik, memperparah dampak kemanusiaan di wilayah tersebut. Tim pertahanan sipil saat ini masih berupaya melakukan evakuasi dan pertolongan di lokasi kejadian.

Militer Israel mengklaim bahwa target serangan mereka adalah markas komando staf umum Houthi, kompleks keamanan dan intelijen, serta kamp-kamp militer yang terafiliasi dengan kelompok tersebut.

"Kami telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap sejumlah target teror milik organisasi teroris Houthi di Sanaa," tegas Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, melalui platform media sosial X.

Konflik Israel-Houthi telah berlangsung lebih dari setahun, menjadi bagian dari dampak yang lebih luas dari perang di Gaza.

Stasiun televisi al-Masirah yang dikelola Houthi melaporkan bahwa serangan udara Israel menargetkan pembangkit listrik Dhahban dan beberapa permukiman penduduk.

Warga Yaman yang berada di lokasi kejadian menggambarkan situasi yang mengerikan pasca-serangan.

"Mengerikan," ujar seorang saksi mata, "Wilayah itu dipenuhi debu. Saya melihat puluhan perempuan dan anak-anak berlumuran darah."

Serangan ini terjadi bersamaan dengan siaran pidato yang direkam sebelumnya oleh pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi.

Sebelumnya, pada hari Rabu, setidaknya 22 orang terluka akibat serangan drone yang diluncurkan dari Yaman dan menghantam sebuah hotel di Eilat. Dua dari korban luka dilaporkan berada dalam kondisi kritis.

Pada bulan Agustus, Israel juga melancarkan serangan yang menewaskan perdana menteri pemerintahan Houthi dan beberapa menteri lainnya, menandai serangan pertama yang berhasil menewaskan pejabat senior kelompok tersebut.

Scroll to Top