Simulasi Alam Semesta Terbesar Ungkap Misteri Energi Gelap

Apakah kita hidup dalam simulasi? Pertanyaan filosofis ini terus bergema, seiring dengan kemajuan teknologi simulasi yang kian pesat. Terbaru, sebuah tim internasional di balik teleskop antariksa Euclid menciptakan simulasi alam semesta paling komprehensif yang pernah ada.

Simulasi bernama Flagship 2 ini mencakup 3,4 miliar galaksi, lengkap dengan interaksi gravitasi lebih dari 4 triliun partikel. Algoritma canggih dari Universitas Zurich memungkinkan superkomputer untuk menghasilkan model virtual alam semesta yang sangat detail.

Teleskop antariksa Euclid, sejak tahun lalu, memetakan miliaran galaksi untuk mempelajari distribusi energi dan materi gelap. Proyek raksasa ini menghasilkan data dalam jumlah besar. Simulasi seperti Flagship 2 hadir untuk mempercepat proses analisis data tersebut.

Meski tim berharap pengamatan Euclid sesuai dengan prediksi simulasi, kejutan mungkin saja muncul. Flagship 2 dibangun berdasarkan model kosmologi standar yang mencerminkan pemahaman kita saat ini tentang alam semesta. Namun, misi Euclid bertujuan untuk menguji dan menantang pengetahuan kita yang ada.

Para ilmuwan sangat antusias untuk menyelidiki misteri energi gelap, kekuatan yang mendorong ekspansi alam semesta. Dalam model standar, energi gelap dianggap sebagai konstanta. Namun, pengamatan Euclid, yang mampu melihat hingga 10 miliar tahun ke belakang, berpotensi mengungkap sifat energi gelap yang berbeda dari yang kita duga.

Pengamatan Euclid memungkinkan kita melihat bagaimana alam semesta mengembang di masa lalu dan mengukur apakah konstanta energi gelap benar-benar konstan. Hasilnya dapat memberikan wawasan baru tentang evolusi alam semesta dan sifat fundamental energi gelap.

Scroll to Top