Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, diwarnai aksi tidak biasa saat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berpidato. Sejumlah besar delegasi dari berbagai negara memilih untuk meninggalkan ruangan (walk out) bahkan sebelum Netanyahu memulai pidatonya.
Ketika Netanyahu dipersilakan naik ke podium, sejumlah delegasi berbondong-bondong keluar ruangan. Teriakan terdengar, namun sebagian hadirin juga memberikan tepuk tangan. Pimpinan sidang berusaha menenangkan situasi dan meminta delegasi untuk tetap berada di ruangan. Aksi walk out ini menyebabkan banyak kursi kosong di ruang sidang.
Mengawali pidatonya, Netanyahu menyinggung mengenai keluarga para sandera yang ditahan di Gaza. Ia kemudian mengangkat peta yang diklaimnya menunjukkan "poros teror Iran". Menurut Netanyahu, poros ini mengancam perdamaian dunia.
Netanyahu juga memberikan pujian kepada pasukan Israel dan AS atas keberhasilan mereka melumpuhkan kemampuan militer Iran selama konflik 12 hari di bulan Juni. Ia secara khusus memuji mantan Presiden AS, Donald Trump, atas "tindakan berani dan tegasnya" dalam mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.
Netanyahu mendesak Dewan Keamanan PBB untuk kembali memberlakukan sanksi terhadap Iran dan menyerukan pemusnahan stok uranium Iran. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan mencegah Iran membangun kembali kapasitas nuklir militernya.