Gubernur Jawa Barat Ungkap Kriteria Siswa Nakal yang Akan Dididik di Barak Militer

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, baru-baru ini mengungkapkan kriteria siswa yang akan mengikuti program pendidikan militer di barak. Program ini ditujukan bagi siswa yang dianggap bermasalah dan membutuhkan pembinaan karakter.

Menurut Dedi, siswa yang akan dikirim ke barak adalah mereka yang terlibat dalam perkelahian, penyalahgunaan alkohol, dan kecanduan bermain game online hingga larut malam. Selain itu, siswa yang sering melawan orang tua, melakukan tindakan ancaman, dan membuat keributan di sekolah juga menjadi sasaran program ini.

"Siswa yang sering bolos, berangkat dari rumah tapi tidak sampai ke sekolah, juga menjadi pertimbangan," ujar Dedi.

Program pembinaan siswa di barak militer ini merupakan inisiatif Dedi Mulyadi untuk menanamkan disiplin dan tanggung jawab pada siswa yang melakukan pelanggaran berat. Program ini akan dimulai secara bertahap di daerah-daerah yang dianggap rawan sebelum diperluas ke seluruh wilayah Jawa Barat.

Setiap siswa akan mengikuti program selama enam bulan di barak yang telah disiapkan oleh TNI. Selama masa pembinaan, siswa tidak akan mengikuti sekolah formal, melainkan fokus pada pembentukan karakter dan perbaikan perilaku. TNI akan menjemput langsung siswa dari rumah mereka untuk mengikuti program ini.

Program ini akan didanai melalui kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah kabupaten/kota yang terlibat.

Scroll to Top