Momen Kontroversial: Presiden Brasil Cium Kepala Presiden Kolombia Usai Pidato Pedas di PBB

Sebuah kejadian tak terduga mewarnai sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ketika Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, menunjukkan dukungannya dengan mencium kepala Presiden Kolombia, Gustavo Petro, usai pidatonya yang menuai kontroversi.

Dalam pidatonya, Petro menyampaikan kecaman keras terhadap konflik di Gaza, menyebut ‘Israel’ dengan istilah "Nazi" dan mendesak pembentukan pasukan militer internasional dari negara-negara Asia untuk membebaskan Palestina. Ia juga melarang kapal yang membawa senjata ke ‘Israel’ melintasi wilayahnya.

Gestur Lula dianggap sebagai bentuk solidaritas terhadap pernyataan keras pemimpin Kolombia tersebut, yang menarik perhatian dunia internasional dan para delegasi di PBB.

Pernyataan Petro, yang selama ini vokal membela Palestina, menuai kritik tajam dari Amerika Serikat dan kelompok pendukung Yahudi. Ia mengecam tindakan ‘Israel’ sebagai "genosida" dan menyamakannya dengan Holocaust, bahkan menyinggung nama Joseph Goebbels dalam konteks komunikasi dunia terkait konflik tersebut. Menurutnya, tindakan anti-Semit paling nyata saat ini adalah "mengulangi holocaust Hitler terhadap kemanusiaan, khususnya rakyat Palestina," sebuah perbandingan yang sering ia gunakan sejak konflik berkecamuk pada Oktober 2023.

Retorika tajam Petro sejalan dengan perubahan kebijakan resmi yang berdampak langsung pada hubungan diplomatik, termasuk penghentian ekspor senjata oleh ‘Israel’.

Pada Oktober 2023, ‘Israel’ mengumumkan penghentian ekspor keamanan ke Kolombia setelah Petro membandingkan menteri pertahanan ‘Israel’ dengan Nazi. Pada Februari, Kolombia mengambil langkah lebih jauh dengan menangguhkan pembelian senjata dari ‘Israel’, sebuah langkah signifikan mengingat ‘Israel’ adalah salah satu pemasok utama peralatan militer Kolombia.

Pada Mei 2024, Petro mengumumkan rencana pemutusan hubungan diplomatik dengan ‘Israel’ dengan alasan "karena (Israel) memiliki pemerintahan, karena memiliki presiden yang melakukan genosida." Kolombia menjadi salah satu dari sedikit negara Amerika Latin yang mengambil langkah tegas tersebut.

Kolombia juga secara resmi meminta untuk bergabung dalam kasus di Mahkamah Internasional (ICJ) yang menuduh ‘Israel’ melakukan genosida, dan berpihak pada Afrika Selatan.

Scroll to Top