Jakarta Barat gencar melakukan upaya pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan menyebarkan 1.156 ember berisi bibit nyamuk ber-Wolbachia di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat. Langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk mengurangi kasus DBD di wilayah tersebut.
Penyebaran bibit nyamuk dilakukan dengan sistem "orang tua asuh," di mana warga setempat bertanggung jawab untuk memantau perkembangan bibit secara berkala. Setiap ember diperkirakan berisi antara 200 hingga 600 bibit nyamuk ber-Wolbachia.
Diharapkan, dalam dua minggu mendatang, bibit-bibit tersebut akan menetas dan menjadi nyamuk dewasa. Nyamuk dewasa ini kemudian akan kawin dengan nyamuk lokal, menghasilkan keturunan yang tidak mampu menularkan virus DBD.
"Orang tua asuh" bersama dengan tim pengawas dari Puskesmas dan kader jumantik akan secara aktif memantau kondisi ember dan memastikan perkembangannya. Mereka akan memastikan ember tidak dipindahkan dan melihat apakah bibit nyamuk telah menetas.
Ember-ember tersebut berisi telur nyamuk yang menempel pada kain panel dan diberi pakan pelet. Program ini bertujuan untuk mengembangbiakkan nyamuk Aedes aegypti yang telah diinfeksi bakteri Wolbachia.
Meskipun sebagian besar wilayah mendukung program ini, RW 09 Kompleks Intercone memutuskan untuk menunda implementasi Wolbachia. Penundaan ini didasari keinginan warga untuk melihat hasil penerapan di RW lain terlebih dahulu.