Dua inovasi terkini dalam dunia terapi kanker, Etapidi (tislelizumab) dan Brukinsa (zanubrutinib), kini hadir di Indonesia. Perkenalan kedua produk ini dilakukan dalam acara Etana Oncology Summit, sebuah forum ilmiah yang membahas perkembangan terbaru dalam penanganan kanker. Acara ini berlangsung di Sheraton Hotel Gandaria City, Jakarta, pada hari Sabtu, 12 April.
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh terkemuka di bidang onkologi, termasuk para ahli dari Indonesian Society of Hematology and Medical Oncology (ISHMO) dan Indonesia Society of Hematology and Transfusion Medicine (ISHTM).
CEO Etana, Nathan Tirtana, menyatakan bahwa peluncuran Etapidi dan Brukinsa menandai langkah penting Etana dalam menghadirkan terapi kanker inovatif di Indonesia. "Kami yakin, Etapidi dan Brukinsa akan membawa harapan baru bagi pasien kanker di Indonesia dengan menawarkan terapi inovatif yang berbasis pada kemajuan medis global, namun tetap terjangkau," ujarnya.
Xiaobin Wu, President & Chief Operating Officer BeiGene, mitra Etana dalam produksi kedua terapi kanker ini, menambahkan bahwa kerjasama dengan Etana bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap produk yang lebih mudah dan terjangkau. Wu juga berharap dapat mengembangkan riset dan melakukan transfer teknologi dengan perusahaan biofarmasi di Indonesia. “Kami ingin mengembangkan riset lebih cepat, efektif, dan menghasilkan produk yang lebih terjangkau untuk pasien global,” tuturnya.
Etana Oncology Summit bukan hanya menjadi ajang peluncuran produk, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara industri dan tenaga medis dalam meningkatkan kualitas layanan pengobatan kanker. “Kami sangat mengapresiasi kontribusi luar biasa dari para dokter dan tenaga medis yang berada di garis depan dalam proses diagnosis dan pendampingan pasien,” kata Nathan.
Dengan langkah ini, Etana menegaskan komitmennya untuk menghadirkan solusi kesehatan yang berdampak positif bagi pasien di seluruh Indonesia. Etana, sebagai perusahaan biofarmasi lokal, terus berupaya menyediakan solusi kesehatan inovatif dan terjangkau, khususnya dalam bidang terapi kanker dan penyakit kritis lainnya.
