DPRD DKI Jakarta Kritik Penutupan Gerbang Tol yang Bikin Macet Parah

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta menyayangkan tindakan Jasa Marga yang menutup sejumlah Gerbang Tol (GT) secara serentak, menyebabkan kemacetan parah di beberapa ruas jalan di Jakarta. Ia menekankan pentingnya koordinasi dengan semua pihak sebelum mengambil tindakan yang berdampak luas.

"Sebaiknya berkoordinasi dulu, jangan bertindak sendiri hingga menyebabkan kemacetan yang merugikan banyak orang," ujarnya.

Menurutnya, perbaikan GT seharusnya dilakukan pada waktu yang tidak mengganggu lalu lintas padat, seperti dini hari atau akhir pekan. "Jasa Marga harus mempertimbangkan waktu perbaikan, idealnya saat volume kendaraan tidak terlalu tinggi," tambahnya.

Politisi tersebut menyerahkan koordinasi lebih lanjut kepada Pemprov DKI dan belum merasa perlu untuk melakukan pemanggilan evaluasi. "Saya yakin pihak eksekutif sudah berkoordinasi. Dewan tidak perlu sampai memanggil jika eksekutif sudah turun tangan," katanya.

Gubernur DKI Jakarta juga memberikan perhatian terhadap masalah ini. Ia meminta agar perbaikan tidak dilakukan pada jam sibuk agar tidak mengganggu mobilitas warga. "Jangan dilakukan saat masyarakat berangkat atau pulang kerja. Sebaiknya dilakukan pada hari libur," tegasnya. Ia juga telah meminta Dinas Perhubungan untuk melakukan koordinasi.

Jasa Marga menjelaskan bahwa penutupan sementara GT di Ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit dilakukan untuk mempercepat perbaikan GT yang rusak akibat demo pada bulan Agustus lalu.

"Terjadi peningkatan kepadatan di jalan arteri akibat peningkatan volume lalu lintas dan penutupan parsial beberapa gerbang tol. Penutupan ini adalah langkah percepatan perbaikan gerbang tol yang rusak akibat aksi unjuk rasa," jelas pihak Jasa Marga.

Scroll to Top