Mengupil Picu Alzheimer? Jangan Panik Dulu!

Kabar tentang kebiasaan mengupil yang dikaitkan dengan penyakit Alzheimer sontak membuat banyak orang khawatir. Benarkah kebiasaan sepele ini bisa merusak otak dan memicu penyakit mengerikan tersebut?

Isu ini bermula dari penelitian ilmuwan Griffith University di Australia. Penelitian tersebut meneliti kemungkinan bakteri masuk ke otak melalui saraf penciuman. Mereka menggunakan bakteri Chlamydia pneumoniae pada tikus. Hasilnya, bakteri tersebut bisa mencapai otak dalam waktu singkat dan memicu pembentukan plak protein beta amiloid, yang merupakan ciri khas penyakit Alzheimer.

Namun, perlu diingat bahwa penelitian ini dilakukan pada tikus, bukan manusia. Tubuh manusia bekerja berbeda. Alzheimer pada manusia berkembang sangat lambat, bisa memakan waktu puluhan tahun. Sementara perubahan pada otak tikus terjadi dengan cepat sehingga mudah diamati. Menyimpulkan bahwa hasil penelitian pada tikus berlaku sama persis pada manusia adalah kesimpulan yang terburu-buru.

Selain itu, hubungan sebab-akibatnya pun belum jelas. Apakah bakteri benar-benar penyebab utama Alzheimer? Atau justru bakteri muncul karena kondisi otak yang sudah melemah terlebih dahulu? Analogi sederhananya, seperti rumah tua yang rapuh. Serangga mudah masuk. Apakah serangga yang membuat rumah lapuk, atau rumah yang rapuh yang menarik serangga datang?

Para ahli sepakat bahwa Alzheimer adalah penyakit kompleks yang melibatkan banyak faktor. Ada faktor genetik, gaya hidup (pola makan dan aktivitas fisik), kesehatan kardiovaskular, serta lingkungan sekitar. Menyalahkan satu kebiasaan saja, seperti mengupil, adalah penyederhanaan yang keliru.

Lantas, apa yang bisa dipelajari dari isu ini? Bukan sekadar melarang mengupil, melainkan melihat gambaran besarnya. Penelitian ini memberikan petunjuk penting tentang kaitan antara infeksi dan kesehatan otak. Hidung merupakan salah satu pintu masuk menuju otak. Oleh karena itu, menjaga kesehatan pernapasan itu penting dan mungkin lebih relevan untuk diprioritaskan.

Jadi, perlu panik? Tidak. Sampai saat ini, belum ada bukti kuat pada manusia yang menunjukkan bahwa mengupil menyebabkan Alzheimer. Mengorek hidung memang bukan kebiasaan higienis dan tetap memiliki risiko, seperti infeksi lokal atau mimisan. Namun, mengaitkannya langsung dengan penyakit otak degeneratif tanpa bukti klinis yang kuat adalah kesimpulan yang salah.

Scroll to Top