Es krim, hidangan manis yang digemari banyak orang, ternyata menginspirasi sebuah perusahaan untuk membuat inovasi unik: es krim rasa ASI. Produk ini sempat viral dan menarik perhatian banyak orang. Namun, tahukah Anda fakta sebenarnya di balik es krim yang bikin penasaran ini?
Ternyata, es krim rasa ASI yang diluncurkan oleh OddFellows Ice Cream Co dan Frida, sebuah perusahaan produk bayi, hanyalah strategi pemasaran cerdas. Tujuan utamanya adalah untuk mempromosikan pompa ASI manual 2-in-1 terbaru dari Frida.
Meskipun digambarkan memiliki rasa manis, sedikit asin, lembut, dengan sentuhan madu dan kolostrum yang khas, es krim ini sebenarnya tidak mengandung ASI asli. Bahan-bahannya sebagian besar hanya meniru rasa ASI. Komposisinya serupa dengan es krim standar yang dijual di pasaran, seperti susu, krim kental, susu bubuk skim, gula, kuning telur, perisa karamel, sirup madu, kolostrum sapi liposomal, pewarna makanan, dan pengawet.
Bagi masyarakat New York, sampel gratis produk ini tersedia. Sementara, bagi yang berada di luar New York, produk dapat dipesan secara daring.
Walaupun es krim ini tidak mengandung ASI manusia, kolostrum sapi yang digunakan tetap memiliki manfaat. Kolostrum, baik dari sapi maupun manusia, kaya akan nutrisi dan antibodi, penting untuk kesehatan.
Perlu diketahui, sebelumnya ada toko di London yang menjual es krim yang benar-benar terbuat dari ASI. Namun, toko tersebut ditutup karena masalah keamanan.
ASI asli tetaplah yang terbaik untuk kesehatan bayi. ASI memberikan nutrisi optimal, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko penyakit. Selain itu, menyusui memberikan manfaat bagi ibu, seperti mempercepat pemulihan setelah melahirkan, membantu menurunkan berat badan, dan mengurangi risiko kanker tertentu.
ASI adalah makanan sempurna untuk bayi sejak lahir, mengandung nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Pemberian ASI eksklusif disarankan hingga bayi berusia 6 bulan, dilanjutkan dengan makanan padat hingga setidaknya 1 hingga 2 tahun.
ASI lebih mudah diserap oleh bayi dibandingkan susu formula, terutama gula (karbohidrat) dan protein. ASI juga memiliki nutrisi terbaik untuk pertumbuhan otak dan perkembangan sistem saraf bayi. Bayi yang disusui cenderung memiliki hasil yang lebih baik dalam tes kecerdasan.
Manfaat lain ASI adalah mencegah infeksi ringan hingga berat pada bayi, meningkatkan imunitas tubuh, dan mengurangi risiko leukemia, diabetes, dan obesitas.
Perempuan yang menyusui juga mendapatkan manfaat kesehatan, seperti penurunan berat badan setelah kehamilan, serta penurunan risiko kanker payudara dan ovarium, serta diabetes di kemudian hari.
Jadi, tetaplah memberikan ASI sesuai anjuran WHO sampai bayi berusia dua tahun untuk mendapatkan manfaat optimal bagi kesehatan bayi dan ibu.