KLB Campak di Sumenep, DPRD Jatim Serukan Imunisasi Kejar dan Edukasi Masyarakat

Surabaya – Anggota DPRD Jawa Timur menyoroti serius Kejadian Luar Biasa (KLB) campak yang terjadi di Kabupaten Sumenep. Rendahnya cakupan imunisasi di masyarakat menjadi penyebab utama merebaknya penyakit ini. Informasi menyesatkan (hoaks) tentang vaksin, termasuk ketakutan akan efek samping dan isu kehalalan, turut memperparah situasi.

Dewan meminta masyarakat tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya. Untuk mengatasi wabah campak ini, pemerintah daerah dan masyarakat perlu segera mengambil langkah-langkah konkret.

Rekomendasi Penanganan KLB Campak:

  • Imunisasi Kejar: Pemerintah harus segera melaksanakan program imunisasi ulang, terutama bagi anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. Upaya ini krusial untuk meningkatkan cakupan vaksinasi dan mencegah penyebaran campak.
  • Pengendalian Fokal: Di area yang terdapat kasus campak, tindakan pengendalian fokal harus segera diterapkan. Ini meliputi pelacakan kontak, pemberian pengobatan, isolasi mandiri, dan imunisasi bagi warga di sekitar rumah penderita (radius 20 rumah). Tujuannya adalah memutus mata rantai penyebaran virus.
  • Edukasi dan Deteksi Dini: Sosialisasi mengenai pentingnya imunisasi campak dan bahaya penyakit ini harus digencarkan. Aparat desa hingga Babinsa diharapkan aktif memberikan edukasi dan mengajarkan cara mendeteksi gejala campak sejak dini.
  • Kesiapan Fasilitas Kesehatan: Fasilitas kesehatan, khususnya Puskesmas, harus memastikan ketersediaan ruang isolasi dan vaksin yang memadai untuk menangani potensi lonjakan kasus. Dinas Kesehatan diharapkan berkoordinasi dengan seluruh Puskesmas di Jawa Timur.

Ketersediaan vaksin di Dinas Kesehatan dan Puskesmas menjadi kunci keberhasilan penanganan wabah campak ini.

Scroll to Top