Jakarta – Muhammad Romahurmuziy, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dengan tegas membantah klaim Muhammad Mardiono, Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum PPP, yang menyatakan dirinya terpilih sebagai Ketua Umum PPP secara aklamasi.
Rommy menyatakan bahwa Muktamar ke-10 PPP masih berlangsung hingga pukul 22.30 WIB dan belum ada penetapan ketua umum. Ia menyayangkan adanya berita yang beredar sekitar pukul 21.22 WIB yang menyebutkan Mardiono terpilih secara aklamasi. Menurutnya, klaim tersebut palsu, sepihak, tidak bertanggung jawab, dan berpotensi memecah belah PPP.
Rommy juga mengungkapkan bahwa Mardiono sempat mendapat penolakan, teriakan untuk mundur, dan seruan perubahan saat Muktamar berlangsung. Ia mempertanyakan bagaimana mungkin penolakan yang begitu kuat justru berujung pada terpilihnya Mardiono secara aklamasi.
Sebelumnya, Mardiono mengklaim dirinya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP periode 2025-2030. Ia berdalih bahwa keputusan aklamasi diambil demi menyelamatkan Muktamar yang dianggap sudah dalam situasi darurat. Mardiono juga mengklaim bahwa sekitar 80 persen peserta Muktamar setuju dengan pemilihan ketua umum secara aklamasi.