Terobosan Baru! Ilmuwan Ungkap Usia Telur Dinosaurus dengan Laser, Catatan Masa Lalu Terkuak

Para peneliti di Tiongkok telah membuka babak baru dalam studi dinosaurus purba. Mereka menggunakan teknologi laser untuk pertama kalinya menentukan usia telur dinosaurus secara langsung. Teknik ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang periode prasejarah tempat dinosaurus hidup.

Metode yang digunakan adalah dengan menembakkan mikrolaser ke sebagian kecil cangkang telur. Proses ini melepaskan atom uranium radioaktif. Karena uranium meluruh menjadi timbal dengan laju yang konstan, perbandingan keduanya memberikan informasi mengenai usia telur tersebut. Teknik ini, dikenal sebagai penanggalan U-Pb, layaknya membuka "jam atom" tersembunyi dalam fosil.

Sebelumnya, para ilmuwan mengandalkan penanggalan material di sekitar fosil telur, seperti batuan vulkanik atau mineral. Namun, metode tidak langsung ini memiliki potensi ketidakakuratan. Material-material tersebut mungkin terbentuk jauh sebelum atau sesudah telur diletakkan. Selain itu, tidak semua material di sekitar telur mengandung cukup unsur radioaktif untuk penanggalan yang akurat.

Kemampuan untuk menentukan usia telur secara langsung, bahkan jika sedimen di sekitarnya tidak terlalu radioaktif, menawarkan wawasan baru tentang masa lalu.

Penelitian ini fokus pada 28 telur dinosaurus yang ditemukan di Qinglongshan, Tiongkok tengah. Daerah ini sangat kaya akan fosil telur dinosaurus, bahkan telah menjadi museum raksasa. Telur-telur tersebut sangat beragam, baik dari jenis bebatuan tempat mereka ditemukan, struktur cangkang, hingga gaya bersarangnya. Sebagian besar telur di Qinglongshan berasal dari spesies misterius yang dikenal sebagai Placoolithus tumiaolingensis, meskipun belum dipastikan apakah telur yang diteliti ini berasal dari spesies yang sama.

Zaman Kapur Akhir, periode waktu telur-telur ini berasal, adalah masa yang penting untuk dipelajari. Periode ini ditandai dengan keanekaragaman dinosaurus yang luar biasa, serta perubahan iklim yang dinamis, termasuk peningkatan aktivitas vulkanik dan pendinginan global. Pendinginan ini tampaknya mengurangi keanekaragaman dinosaurus dan mungkin memengaruhi jumlah telur yang dihasilkan.

Penemuan ini membuka peluang untuk mengungkap lebih banyak kisah tentang lingkungan paleo, migrasi dinosaurus, dan fluktuasi iklim prasejarah yang tersembunyi selama jutaan tahun.

"Pencapaian ini memiliki implikasi signifikan untuk penelitian tentang evolusi dan kepunahan dinosaurus, serta perubahan lingkungan di Bumi selama Zaman Kapur Akhir," ungkap seorang ahli paleontologi vertebrata yang terlibat dalam penelitian. Temuan ini mengubah fosil menjadi narasi menarik tentang sejarah Bumi.

Scroll to Top