Tragedi Ledakan Pelabuhan Iran: Korban Tewas Mencapai 70 Jiwa, Kelalaian Jadi Sorotan

TEHERAN – Sebuah ledakan dahsyat yang mengguncang Pelabuhan Shahid Rajaei di Iran telah merenggut nyawa 70 orang. Pemerintah Iran menyoroti adanya kelalaian sebagai penyebab utama tragedi ini.

Menteri Dalam Negeri Eskandar Momeni mengungkapkan bahwa "kekurangan" dan "ketidakpatuhan terhadap tindakan pencegahan keselamatan" menjadi faktor pemicu ledakan tersebut. Tim pemadam kebakaran masih berjuang keras memadamkan sisa-sisa api di lokasi kejadian.

Insiden tragis ini terjadi pada hari Sabtu di pelabuhan yang terletak strategis di dekat Selat Hormuz, jalur penting bagi lalu lintas seperlima produksi minyak dunia.

Direktur Manajemen Krisis Provinsi Hormozgan, Mehrdad Hassanzadeh, menyampaikan bahwa lebih dari 1.000 orang mengalami luka-luka, namun sebagian besar telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan medis.

Pihak berwenang telah mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini dan telah memanggil mereka untuk dimintai keterangan. Penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan.

Gambar-gambar yang beredar menunjukkan petugas pemadam kebakaran yang masih berupaya memadamkan api, dengan helikopter pemadam kebakaran terlihat beroperasi di atas lokasi kejadian. Asap hitam pekat masih mengepul dari beberapa titik api.

Investigasi awal menunjukkan bahwa kebakaran di depot penyimpanan bahan kimia dan bahan berbahaya menjadi kemungkinan penyebab ledakan. Rekaman CCTV memperlihatkan kobaran api kecil yang mengeluarkan asap sebelum akhirnya memicu ledakan besar.

Presiden Masoud Pezeshkian telah mengunjungi rumah sakit untuk menjenguk para korban luka di Bandar Abbas. Pemerintah telah menutup sekolah dan kantor di wilayah tersebut dan mengimbau warga untuk tetap berada di dalam rumah dan menggunakan masker pelindung.

Meskipun penyebab pasti ledakan masih dalam penyelidikan, insiden ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di kawasan tersebut. Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa bahan yang meledak adalah natrium perklorat, bahan utama dalam bahan bakar roket padat, namun hal ini dibantah oleh pihak Kementerian Pertahanan Iran.

Rusia, sebagai sekutu Iran, telah mengirimkan bantuan berupa tim ahli untuk membantu upaya pemadaman api. Pemerintah Iran menetapkan hari Senin sebagai hari berkabung nasional, sementara Provinsi Hormozgan memberlakukan masa berkabung selama tiga hari.

Ledakan ini terjadi bersamaan dengan pertemuan delegasi Iran dan AS di Oman untuk membahas program nuklir Iran. Meskipun pihak berwenang Iran menganggap ledakan ini sebagai kecelakaan, insiden ini juga terjadi di tengah "perang bayangan" yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dengan Israel. Pada tahun 2020, Israel dilaporkan melancarkan serangan siber terhadap Pelabuhan Shahid Rajaei.

Scroll to Top