Artis senior Suti Karno menunjukkan ketegarannya setelah menjalani amputasi kaki akibat komplikasi diabetes. Meski menghadapi keterbatasan fisik, semangatnya untuk berkarya dan berbagi justru semakin membara, terutama dalam membantu anak-anak penyandang disabilitas.
"Bersyukur sekali," ungkap Suti. "Amputasi kaki tidak menghentikan langkahku. Walaupun tanpa kaki, aku bergerak dengan hati."
Sejak lama, Suti memendam keinginan untuk mendirikan yayasan sosial. Awalnya, ia ingin fokus pada panti asuhan yatim piatu, namun setelah berinteraksi dengan anak-anak disabilitas, ia memantapkan niat untuk mendirikan panti khusus bagi mereka. "Semoga Tuhan memberikan jalan. Kalau niat kita baik, pasti Allah kasih jalan," ujarnya penuh harap.
Pendanaan yayasan ini tidak berasal dari dana pribadi, melainkan melalui dukungan sponsor dan donasi dari orang-orang baik. Saat ini, karena belum memiliki tempat khusus, anak-anak binaannya masih tinggal di panti lain.
Suti menjalin kerjasama dengan beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB) di wilayah Jabodetabek. Ia sering melibatkan anak-anak binaannya dalam berbagai acara, melatih mereka tampil dengan lagu dan tarian baru untuk meningkatkan rasa percaya diri. Kedekatannya bahkan meluas ke ranah personal, di mana ia sering mengundang anak-anak difabel ke acara-acara pribadinya.
"Ada sekelompok anak down syndrome yang orang tuanya juga aktif. Kita ajak ke mana-mana. Seperti kemarin ada pernikahan anak teman saya, saya undang, malah mereka yang menghibur," ceritanya.
Sebagai seorang seniman, Suti masih merindukan panggung. Ia memiliki impian unik untuk mewujudkan pertunjukan lenong bersama anak-anak binaannya. "Cita-cita aku sih, benar-benar aku bisa bikin lenong kali ya. Lucu kali ya. Mudah-mudahan bisa terwujud," pungkasnya dengan penuh semangat.