Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) akhirnya angkat bicara mengenai hukuman berat yang dijatuhkan FIFA terkait dugaan pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi tim nasional Malaysia. Dalam pernyataan yang dirilis, FAM mengakui adanya kelalaian administratif dalam proses penyerahan berkas.
Sekretaris Jenderal FAM, Datuk Noor Azman Hj Rahman, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi kesalahan teknis yang dilakukan oleh staf administrasi dalam proses pengajuan dokumen. Meskipun mengakui kesalahan tersebut, FAM menekankan bahwa ketujuh pemain yang terlibat adalah warga negara Malaysia yang sah dan proses naturalisasi telah ditempuh sesuai prosedur yang berlaku.
Saat ini, FAM tengah menunggu putusan lengkap dari FIFA sebelum mengajukan banding secara resmi. FAM menegaskan akan menanggapi masalah ini dengan serius dan berupaya melalui jalur hukum yang tersedia.
Sebelumnya, FIFA menjatuhkan sanksi kepada FAM serta tujuh pemain naturalisasi Malaysia karena dinilai melakukan pelanggaran terkait pemalsuan dokumen. FAM didenda CHF 350.000 (sekitar Rp7,3 miliar), sementara tujuh pemain dikenai larangan bermain selama 12 bulan dan denda masing-masing CHF 2.000 (sekitar Rp41,8 juta).
Para pemain yang terkena sanksi adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garcés, Rodrigo Julián Holgado, Imanol Machuca, João Vitor Brandão Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Menanggapi keputusan FIFA, delegasi FAM telah bertolak ke markas FIFA di Zurich, Swiss, untuk mengajukan banding. Presiden Kehormatan FAM, Tan Sri Hamidin Mohd Amin, akan bertemu langsung dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, guna mengupayakan pembatalan atau pengurangan sanksi.