Radio Kardopa Medan, Sumatera Utara, merasakan efek signifikan setelah Voice of America (VOA) berhenti mengudara. Kemitraan yang terjalin sejak dekade 1980-an membuat Radio Kardopa menjadi salah satu mitra VOA di Indonesia. Melalui kerjasama ini, stasiun radio ini menyiarkan berbagai program berita internasional yang diproduksi oleh VOA dari Washington DC.
VOA, sebuah lembaga penyiaran internasional milik pemerintah Amerika Serikat, telah mengudara sejak 1942. Saat ini, VOA menyajikan program dalam 53 bahasa, dengan total lebih dari 1.000 jam siaran berita, pendidikan, dan budaya setiap minggunya.
Radio Kardopa dipilih sebagai radio afiliasi karena kesamaan visi dan misi, yaitu menjadi media yang menyampaikan informasi yang dibutuhkan masyarakat Indonesia. Bahkan, pendiri Kardopa pernah dikirim ke Amerika Serikat untuk studi banding melalui program pertukaran yang difasilitasi oleh konsulat AS.
Jaringan Radio Kardopa Group Meneruskan Program VOA
Sebagai radio afiliasi, Kardopa memiliki hak untuk menyiarkan seluruh program VOA tanpa biaya royalti. Program-program ini kemudian disebarluaskan melalui jaringan Radio Kardopa Group, yang mencakup Radio Kardopa (99,4 FM) Medan, Radio Visi (89,6 FM) Medan, Radio DIS Tebing Tinggi, Radio Karisma Kabupaten Toba, serta Radio Suara Jupti Indah Sibolga.
Kardopa memiliki kewajiban untuk menyebarkan program berita dunia secara bertanggung jawab, dengan menyesuaikan konten agar sesuai dengan profil pendengar. Konten yang disiarkan dari VOA mencakup beragam topik, mulai dari berita internasional, politik, sosial, budaya, hingga musik. Di Radio Kardopa, program berita VOA biasanya disiarkan dua kali sehari pada jam utama, yaitu pukul 06.00–06.30 WIB dan 18.30–19.00 WIB. Berita VOA diminati karena akurat, terpercaya, dan disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami.
Pendengar Kehilangan Sumber Berita Internasional
Setelah siaran VOA dihentikan, banyak pendengar merasa kehilangan. Untuk mengisi kekosongan tersebut, Radio Kardopa kini menyiarkan program opini publik dan permintaan lagu dari pendengar. Jika VOA belum aktif kembali, Radio Kardopa hanya dapat menyiarkan berita lokal dan sedikit berita internasional.
Pihak Radio Kardopa berharap VOA dapat kembali mengudara karena memberikan banyak manfaat positif bagi masyarakat Indonesia.
Sebagai informasi, Presiden Amerika Serikat pada Maret 2025 menandatangani perintah untuk membekukan dana operasional VOA, termasuk edisi-edisi di luar negeri seperti VOA Indonesia. Presiden menuduh VOA sebagai lembaga anti-Trump dan radikal.